FunRead - WebRead & Pulau Komik Competitive Intelligence|Ad Analysis by SocialPeta

FunRead - WebRead & Pulau Komik Competitive Intelligence|Ad Analysis by SocialPeta

SocialPeta
SocialPeta

Competitive intelligence is the first step in our marketing intelligence work and one of the most important parts. Only when we understand the details of our competitors can we formulate a correct and effective marketing strategy.

In this report, SocialPeta analyzes the FunRead - WebRead & Pulau Komik's ad analysis from multiple aspects and helps you see the competitive intelligence of top grossing apps FunRead - WebRead & Pulau Komik.

Now, I'll tell you how to gain a competitive advantage by SocialPeta.

1. Basic Information of FunRead - WebRead & Pulau Komik

App Name : FunRead - WebRead & Pulau Komik

Logo

FunRead - WebRead & Pulau Komik-SocialPeta

OS : Android

Network : Facebook,Audience Network,Instagram

Developer : Perfect Planet

Publisher : Instagram,Facebook,7 Minute Workout,30 Day Fitness Challenge - Workout at Home,YouCam Nails - Manicure Salon for Custom Nail Art,Ameba

Total creative ads during the time period : 10,000

Duration : 481

Popularity : 767,187

Check ASO Keywords of FunRead - WebRead & Pulau Komik

2. FunRead - WebRead & Pulau Komik’s Competitive Intelligence

what is competitive intelligence? Competitive intelligence is the most important part of our marketing. Only when we fully understand the overall situation of our competitors and the market can we make accurate judgments.

Before advertising, we usually use various tools, such as SocialPeta, to check the details of competitors' ads. In this report, we will analyze the recent advertising performance of advertiser FunRead - WebRead & Pulau Komik in detail to understand its advertising strategy.

Trend of Category

There are many types of creatives. We mainly analyze the trend of the ad creative category of FunRead - WebRead & Pulau Komik in the recent period. As of 2021-05-27, among the FunRead - WebRead & Pulau Komik‘s ad creative, the Html category's proportion is 0.0%, Video category's proportion is 0.0%, Playable Ads category's proportion is 0.0%, Image category's proportion is 100.0%, Carousel category's proportion is 0.0%.

Ad Network Analysis

The network that SocialPeta monitors can cover almost all mainstream channels in the world. Understanding the competitor's advertising channels is the first step in marketing work. According to the analysis of SocialPeta, we can see that in the date of 2021-05-27, FunRead - WebRead & Pulau Komik's the proportion of networks impressions are placed like this:

Facebook's proportion is 28.39%,

Audience Network's proportion is 23.87%,

Instagram's proportion is 23.87%,

Messenger's proportion is 23.87%,

's proportion is .

In the date of 2021-05-27, FunRead - WebRead & Pulau Komik‘s network with the most ads is Facebook and its proportion is 25.0%.

3. Top 3 Ad Creative Analysis of FunRead - WebRead & Pulau Komik

This is the detailed information of the top three ad creatives with the best performance among all ad creatives of FunRead - WebRead & Pulau Komik. We can see some advertising trends.

Top 1 Ad Creative of FunRead - WebRead & Pulau Komik

Ad Details :

Headline :Nama buku:Pernikahan yang Konyol

Text :Nilai rekomendasi: ⭐⭐⭐⭐⭐
🌞📖📖📖
Bab 1 Pernikahan Yang Hancur
Alat tes kehamilan, terlihat dua garis warna merah. Bella memegang alat itu dengan erat, seluruh jarinya memutih, dan hampir tidak dapat mengendalikan tubuhnya yang terus bergetar.
Dia menelepon nomor yang di kenalnya, teleponnya terus dijawab oleh mesin penjawab otomatis: Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Sebenarnya bukan tidak aktif, tetapi di blokir oleh pria itu.
Bella tersenyum pahit, dia bertanya kepada pembantu di rumahnya untuk meminjam telepon, tidak lama teleponnya langsung di angkat.
“Merry, Ada apa?”
“......David ini saya.”
Dia terdiam untuk waktu yang lama, lalu hanya menyeringai :“Bella, kamu sungguh bisa memainkan sebuah trik!”
Setelah selesai bicara, bersiap untuk menutup telepon.
Bella dengan terburu-buru mengatakannya: “Tolong jangan tutup teleponnya! Tolong jangan tutup teleponnya... David, saya hamil...”
Jantungnya berdebar-debar, Bella sangat gugup mengepalkan tangannya, menunggu keputusan laki-laki tersebut.
Dia merasa dirinya, di mata pria itu merupakan wanita berhati ular yang sangat beracun, dan merasa dia seorang pembohong besar.
Kedatangan seorang anak itu, mungkin bisa memperbaiki hubungan kita, dan mungkin saja dia bisa memandang saya mengandung anaknya, lalu menghabiskan sisa waktunya untuk tinggal bersamaku...
“Gugurkan saja anak itu”
Dengan tanpa ragu-ragu, dia mengunakan kata-kata yang sedingin es, seperti satu ember air dingin jatuh di atas kepala Bella.
Bella seperti tersambar petir, menahan emosi: “Dia itu adalah darah dagingmu!”
Suara David seperti badai salju yang menembus ke dalam tulang, “Kamu tidak pantas mengandung anakku.”
Tut... tut... tut...
Dia menutup teleponnya!
Sepuluh menit kemudian.
Pintu depan villa di dorong kuat oleh seseorang, membuat Bella terkejut, seketika tatapannya menjadi kosong, di depan dia hanya melihat David yang berdiri berlawanan dengan arah cahaya, tatapannya yang dingin menancap ke dalam perutnya.
“Jika kita menyianyiakan waktu akan memperburuk keadaan di sini. Ayo sekarang pergi ke rumah sakit untuk mengugurkan anak itu.”
Bella seketika merasa panik, berusaha mengeluarkan senyum di wajahnya: “David, anak ini tidak berdosa...”
“Bagaimana dengan Anqila? Apakah dia berdosa?” Pria itu mencekik lehernya, karena menahan rasa sakit air mata Bella mengalir keluar: “Jika bukan karena kamu memberikan saya obat itu lalu naik keranjang saya, yang menikah dengan saya pasti Anqila! Dia tidak akan sakit hati lalu pergi ke Klub malam untuk bermabuk-mabukan, dan mati dengan mengenaskan!”
Bella berusaha melepaskan diri, “Sekelompok orang yang menelanjanginya itu bukan saya yang memanggil mereka, dia adalah kakakku. Bagaimana bisa saya menyakiti dia?!“
David dengan sekuat tenaga menghempaskannya ke lantai, berlutut lalu mencubit dagunya: “Sekelompok orang itu sendiri mengaku bahwa kamu yang menyuruh mereka! Saat Polisi menginterograsi saya sudah mendengar semuanya!”
“Bagaimana bisa... David tolong percayalah padaku, saya benar-benar tidak ...”
“Bahkan sampai sekarang kamu masih berdalih?” David menjengut rambutnya sampai seluruh tubuhnya terangkat, ketidak peduliannya telah memutuskan hubungan mereka, dan membuat dia jatuh ke dalam rumah yang sangat dingin: “Bella, kamu memang sangat kejam yang seharusnya mati adalah kamu!”
Sakit di bagian kulit kepala sudah mati rasa, tetapi tidak sesakit bekas luka di hatinya, Bella menangis sampai tidak bersuara lagi: “David saya tidak memberikanmu obat bius, saat itu saja juga pingsan, ketika bangun kamu sudah berbaring di sampingku. Jika saya tahu kamu cinta terhadap kakak saya, saya tidak akan mungkin menikah denganmu...”
Pria itu sesuka hatinya melempar dia ke samping, seolah-olah dia selembar kain rusak.
Sakit. Rasa sakit yang masuk ke dalam hati.
Seluruh tubuh Bella mulai bergemetaran, dengan berhati-hati melindungi perutnya, berlutut di depan hadapannya, memohon belas kasihan mengatakan: “Saya tahu kamu sangat membenci saya. David, kamu ingin memperlakukanku seperti apapun saya akan menerimanya, permintaan saya hanya satu yaitu ampuni nyawa anak ini, anggap saja saya memohon kepadamu...”
“Tidak mungkin.”
Dua kata yang di ucapkannya menghancurkan seluruh harapannya. Dan di detik berikutnya, seluruh pakaiannya telah di koyak, bahkan pakaian bagian bawah juga tidak bersisa.
Pria itu menyeretnya dengan telanjang bulat berlutut di depan altar Anqila: “Pada hari kematian Anqila juga seperti ini setiap inci tubuhnya di penuhi luka, kamu juga harus merasakan apa yang telah diderita olehnya, selama satu malam berlutut meminta maaf di depan Anqila !”
Bella tidak dapat merasakan dingin lagi, matanya tertutup. Dia tahu secara tidak langsung membuat Anqila mati dengan mengenaskan, jadi dia selalu berdoa untuk jiwa Anqila. Selama tiga tahun pernikahannya setiap hari dia menyesali perbuatannya.
Berlutut di depan kakaknya, dia bersedia.
Bella berkata: “Baik, saya sudah berlutut, tetapi anak...”
“Baik-baik sekarang belutut, besok baru kita bicarakan.” David memutar tubuhnya, dan naik ke atas, di ruang tamu hanya tersisa pakaian yang terkoyak dan keadaan yang berantakan.
Di bawah lututnya Bella merupakan lantai marmer yang sangat dingin, hawa dingin itu masuk ke dalam tulang, dan masuk kedalam hatinya. Demi anaknya. Dia rela untuk berlutut, menerima semua kepahitan ini.
Setelah tengah malam, di bagian luar mulai terdengar suara petir menyambar, udara berubah menjadi sedingin es, Bella kedinginan sampai membuat bibirnya berubah warna unggu, menggigit keras giginya menahan penderitaan ini, sepasang tangannya melindungi perutnya, memberikan sedikit kehangatan kepada bayinya.
Akhirnya, langit menjadi cerah.
David muncul dari lantai dua di sebelah tangga, dia sedang berbicara dengan seseorang di dalam telepon, perlahan turun dari tangga.
Bella melindunggi perutnya, menantikan dia turun.
“David, Anak ini.. bolehkah saya...membiarkannya hidup...”
“Saya tidak bisa membunuhnya dengan tanganku sendiri.”
Pria itu berkata begitu membuat hatinya merasa tenang, akhirnya dapat bernafas dengan lega, Bella merasa sedih sedikit lagi mengeluarkan air mata: “David, terima kasih...”
“Jangan berterima kasih terlalu awal.”
Tidak lama suara David terdengar, dari luar villa terdengar suara pintu di dorong, satu rombongan pria berbadan besar masuk ke dalam, dengan hormat menyapanya: “Bos David.”
“Baik” David menunjuk ke arah Bella yang berlutut sampai tidak dapat berdiri lagi, “Bawa dia ke klub malam, kalian harusnya sudah tahu harus berbuat apa.”
Bella hanya diam kaku di sana, klub malam, bukannya itu tempat Anqila meninggal.
Terlihat seperti sebuar bar, tetapi sebenarnya tempat itu merupakan tempat berjudi, dan tempat wanita malam beroprasi!
Ternyata yang di katakan tidak akan“Mengunakan tangan sendiri” membunuh anak saya, ternyata ini arti sesungguhnya!
Pria itu ingin dia pergi ke klub malam menerima semua penghinaan itu, lalu mengugurkan anak itu...
“Bella, sudah saya bilang, hutang darah harus di bayar dengan darah.”
Wajah wanita itu sekejab berubah pucat, mengelengkan kepalanya dengan putus asa. Sayang sepasang kakinya telah mati rasa dan tidak dapat berdiri lagi, dia berusaha mengapai kakinya David, dengan sangat hina berkata: “David, saya mohon kepadamu, yang saya kandung ini adalah anakmu. Tunggu anak ini lahir, kamu ingin bagaimana menyiksaku saya tidak keberatan...”
David menendangnya: “Ini merupakan hutangmu terhadap Anqila, kamu harus membayar dengan cara yang sama!”
Memberikan isyarat pada pengawalnya: “Bawa dia pergi.”
Dengan matanya melihat pengawal telah membawanya, Bella menangis sebesar-besarnya, dan bersujud di depan pria itu:“David, saya berlutut di depanmu, ampuni anak ini, saya mohon padamu...”
Peng, peng, peng…
Bunyi dahi yang menyentuh lantai, terdengar suara yang keras. Tetapi dengan tatapan dingin David hanya melihatnya saja, dan tidak bergerak sedikitpun.
Tidak berdaya, Bella berlutut mengarah ke posisi jiwa Anqila, menangis sampai tidak bersuara, “Kak saya bersalah, saya tidak benar, saya minta maaf kepadamu. Jika jiwamu ada di langit tolong bujuk David, ya? Saya mohon kepadamu kak...hu...”
Urat di kepalanya tiba-tiba mengencang, David menjambak rambut dia dan memaksa dia mengangkat kepalanya, satu lagi tangannya mencekik lehernya, tangannya perlahan mencekeknya semakin kuat: “Jangan kira setelah kamu meminta maaf semua masalah telah terselesaikan. Hutangmu terhadap Anqila tidak akan pernah bisa terbayar!”
Melihat kebelakang ke arah pengawal, “Kalian masih diam menunggu apa!”
“uhuk... uhuk....” Bella dengan kuat di banting ke lantai, dengan batuk yang parah, tenggorokannya terasa sakit seperti terbakar, pengawal telah datang untuk membalik badannya, mengunakan tali yang tebal mengikat kaki dan tangannya, bertanya: “Bos David, mau membawa dia pergi ke klub malam kan... Apakah ingin di bawa untuk melayani tamu?”
Itu adalah istri dari Bos David, pengawal tidak berani bertindak sembarangan, harus bertanya yang jelas dulu baru bertindak.
sepasang matanya David yang tatapannya penuh ancaman: “Klub malam mau melakukan urusan apa, apakah saya harus mengatakannya lagi?”
“Mengerti, saya akan menjelaskannya kepada bos yang ada di klub malam.”
🌞📖📖📖
Bab 2 Tidak Mau Bercerai, Saya Hanya Bisa Membiarkan Dirinya Kehilangan Pasangannya
Bella memohon untuk pengampunan, dengan telanjang bulat dia di lempar masuk ke dalam mobil, saat perjalanan menuju ke klub malam tubuh Bella sudah bau kotor dan kotor karena kejadian di ruang bawah tanah tersebut.
Dengan sedikit kebingungan, seseorang memegang kepalanya, dengan sedikit tidak percaya mengatakan: “Ini orang barunya ? Tampangnya lumayan.”
“Karena kamu orang baru, tentu saja saya akan mengajari kamu peraturan di sini.” Belum selesai bicara , satu lengan yang penuh dengan tenaga menampar pipi Bella,membuatnya terpental jauh.
Telinganya berdenging, tangan dan kaki Bella terikat membuatnya tidak dapat bergerak, “Kalian mau melakukan apa?”
“Melakukan apa?”Seorang wanita yang menggunakan Pakaian yang seksi, dia menggunakan bagian yang tajam dari sepatu hak tinggi lalu di tusukannya di wajah Bella, seketika darah keluar dari wajahnya , “Lihat tampangmu yang seperti ini, menyuruh kamu melayani tamu, jika nanti semua tamu mencari kamu, bagaimana kami bisa mencari uang lagi?”
Bella menggeramkan giginya, di mulutnya mengalir cairan yang manis rasanya, “saya tidak bisa melayani tamu, kalian tahu perusahaan LS ? Saya merupakan istri dari pemimpin tertinggi perusahaan LS!”
Perusahaan LS yang di maksud adalah perusahaan David.
“Waaa, Tidak usah pura-pura bodoh?” Wanita itu dengan senyum manisnya, dan menamparnya lagi, “Saya sangat ketakutan, jika kamu adalah keluarga orang kaya, bagaimana bisa suamimu mengirimmu ke tempat kami, melakukan pekerjaan yang sama menjual tubuhmu?”
Bella hanya diam, dia memiliki kedudukan sebagai istri orang kaya yang seharusnya milik Anqila. “Nona dengan kulit yang lembut turun ke laut untuk merebut makanan kami? Saya akan menghias wajahmu!” Satu lagi wanita mendatanginya, sekali melihat wajah Bella membuat dia menjadi marah.
Kukunya yang tajam mencakar di wajahnya dengan membabi buta, seketika darah yang panas keluar menutupi matanya.
Di depan matanya, hanya terlihat merah, dan terlihat hampa tanpa ada akhirnya.
Bahkan wanita itu masih belum senang, mengunakan sepatu hak tinggi berkali-kali menendangi tubuhnya: “Siapa suruh kamu sangat cantik, siapa suruh kamu datang kesini untuk merebut makanan kami, Saya akan menghancurkan rupamu dulu, lihat apakah masih ada orang yang mau memesanmu!”
Seluruh tubuhnya terasa sakit, Bella perlahan kehilangan kesadarannya, kehilangan kesadarannya untuk melindungi perutnya, di dalam perutnya masih tersimpan anaknya.
Tiba-tiba, seseorang dengan sangat kuat menghantam perutnya一dum——
“Aa——”
Bella tersadar kembali karena rasa sakit.
Di dalam seluruh bagian perutnya seperti ada mesin penggiling daging yang sedang beroprasi, saking sakitnya dia terus mengeluarkan keringat dingin, di bawah tubuhnya di penuhi dengan cairan darah yang merah terus mengalir keluar, dan seluruh udara di sekitarnya segera di penuhi oleh bau darah.
“Wa,Bagaimana dia bisa mengeluarkan darah!”
“Bagaimanapun saya menendangnya dia tidak merespon, apakah mungkin dia telah mati?”
Bella di ambang kematian, nafasnya perlahan melemah, anak, anak dia, di dalam tubuhnya mengandung janin yang berumur dua bulan, sekarang berubah menjadi genangan darah!
Seketika dia jatuh ke dalam kegelapan yang tak bertepi.
Sebelum dia jatuh pingsan, dia berpikir akan lebih baik jika saya mati seperti ini, lebih baik dari pada mengotori nama keluarga mereka di klub malam ini.
“Dia benar-benar sudah tidak sadarkan diri, cepat beri tahu Kak Jane untuk memanggil ambulan!”
......
Di dalam rumah sakit, Bella sempat tersadar sebentar, tangan dan kakinya berada di meja operasi, Peralatan operasi yang sedingin es masuk ke dalam tubuhnya, saking sakitnya membuat seluruh tubuhnya terasa dingin
Dokter memperhatikan bahwa dia sudah tersadar dan berkata: “Nona, anakmu tidak terselamatkan lagi, sekarang saya sedang membuang janin di dalam kandunganmu.”
Jadi benar, mendengar dokter memutuskan bahwa anak saya sudah tidak terselamatkan, akhirnya dia tidak menahan tangisnya lagi.
David!
Semua kesalahan ini dikarenakan dia sangat mencintai David!
Dia mencintainya bagaikan hidupnya, tetapi pria itu membencinya bagaikan tulang. Tiga tahun lamanya, Setiap hari dan setiap waktu dia selalu memikirkan untuk tidak dendam kepada Anqila!
Tetapi, anak itu tidak berdosa, bagaimana bisa pria itu begitu kejam...
Anakku, ibu bersalah kepadamu, karena keegoisan ibu telah menyakitimu, ibu tidak seharusnya menelepon pria itu...
Tetapi sekarang semua itu telah terlamat.
Dokter tanpa menunjukan rasa kasihan, “Angota keluargamu tidak ada yang datang, tidak ada orang yang dapat menanda tangani ijin memberikan obat bius, jadi berdasarkan peraturan rumah sakit tidak memberikanmu obat bius.”
Dinginnya peralatan operasi di dalam tubuh, rasa daging yang di putar, yang dibelah, dan rasa sakit di tusuk benda tajam. Rasa sakitnya membuat dia menangis dengan sangat menyedihkan.
Akhirnya, Bella telah lelah, dia menyentuh wajahnya dengan tangannya. Tangannya basah tidak tahu basah karena air mata atau air keringat yang telah mendingin. Tiga puluh menit lamanya operasi berlangsung, tetapi dia merasa sama seperti satu abad.
Perawat itu memapah dia, dengan kaki yang gemetaran berjalan keluar dari ruang operasi, Perawat itu memperingatkannya : “Nona, tolong segera beri tahu keluarga anda, untuk melunasi biaya pengobatan.”
Dia di antar kesini dengan tanpa busana, jangan bilang bahwa dia tidak membawa uang, bahkan untuk baju saja di berikan oleh perawat yang baik hati.
Jika David...
Jika saya bilang keguguran, seharusnya dia rela untuk membayarnya, dia tidak memiliki sedikitpun belas kasihan terhadap anaknya....
Bertanya kepada perawat apakah saya boleh meminjam telepon untuk menelepon David.
Tidak ada orang yang menjawab, satu kali lagi menelepon, dia sudah mematikan teleponnya.
Bella hanya bisa menelepon kakeknya David.
Setengah jam kemudian, di pintu masuk kamar pasien.
kakek David mengayunkan tongkatnya ke tubuh David: “Dasar anak yang tidak berbakti, Anak yang di kandung oleh Bella adalah keturunan dari keluarga kita! Bahkan kamu tidak bisa membiarkannya? Jika mereka terlambat mengantar dia kesini, dia mungkin sudah mati!”
Bella hanya mengatakan bahwa dia dan David bertengkar lalu anak mereka keguguran, dia menghilangkan detail cerita di tengahnya. Orang tua memiliki tekanan darah tinggi, tidak dapat mendengar cerita yang banyak pertumpahan darah.
David tidak menghindar dan tidak bersembunyi, tatapan matanya hanya terus menatap ke tubuh wanita itu, dia seperti melihat sebuah lubang, “Itu merupakan dosamu kamu pantas mendapatkannya.”
kakek david marah sampai seluruh tubuhnya bergetar, menunjuk dia berkata: “Tutup mulutmu! Cepat minta maaf dengan Bella!”
“Tidak mungkin.” David kali ini menahan tongkat yang mendatanginya, lalu melemparnya ke samping: “Dia tidak pantas.”
Darah tinggi kakek David seketika naik, perawat dan dokter dengan cepat membawa dia masuk ke ruang gawat darurat.
Dan David, dengan muka yang tanpa ekspresi mengambil sebuah dokumen dari tasnya, melempar ke depan mukanya: “Tanda tangani.”
Dua kata besar dari “Surat Cerai” terlihat sangat jelas di depan matanya.
Bella seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin: “Jika saya tidak mau menanda tangani surat ini?”
“Saya bukanlah David satu tahun yang lalu, saya yang sekarang tidak ada yang bisa ikut campur dalam pernikahan saya, termasuk keluarga saya” David tidak membawa perasaan sedikitpun mengatakan: “Jika kamu tidak mau menanda tanganinya, nah saya hanya bisa membuat diri sendiri menjadi duda.”
“Saya tidak percaya kamu bisa mengabaikan hukum di negeri ini, dan menutupi semua kebenaran!”
“Jika begitu mari kita coba.”
Tubuh yang baru saja melewati meja operasi masih terasa sakit, muka Bella yang pucat, mengendurkan tengorokannya: “David, apakah kamu begitu membenciku?”
David dengan sangat tenang mengangguk: “Saya sangat membencimu, sekarang saya mau kamu pergi menemani Anqila di dalam kuburan!”
Bella tahu yang dikatakannya itu adalah benar, jika bukan karena kakek David berada disini, takutnya pria itu sungguh membuatnya tidak dapat bangun lagi.
Dia habiskan waktu selama 3 tahun untuk pernikahan yang tidak ada harapan itu, dan memakan nyawa anak sebagai ganjarannya.
Dia mengambil surat cerai lalu membacanya, tersenyum pahit, David menginginkan dia di hapus dari keluarga besarnya.
“David, kamu pasti akan menerima ganjarannya.”
Dia menyeringainya : “Saya dari awal tidak percaya akan ganjaran, kamu telah membuat Anqila mati, membuat dia mati mengenaskan seperti kecoa.”
“Saya tidak akan menandatanganinya.”
“Yah kamu lihat saya nanti.”
Pintu itu dibanding dia dengan keras, terdengar suara seperti gemuruh gempa bumi.
Bella memeluk kedua kakinya, akhirnya dia menangis karena ketidakadilan yang di rasakannya selama 3 tahun.
Setelah kakek David keluar dari ruang gawat darurat, langsung di antar kerumahnya, setelah itu David tidak pernah terlihat lagi, hanya ada asistennya yang datang, mengatakan kepadanya:“David menyuruhku menyampaikan satu pesan, selain datang ke pemakaman kamu, dia tidak ingin menemuimu lagi. Nona Bella, sebaiknya kamu cepat tinggalkan kota H ini...”
Setelah Asisten David pergi, Badan Bella bergoyang lemah dan tidak dapat berdiri dengan baik, operasi itu menyebabkan dia kekurangan darah, dia jatuh pingsan di dalam kamar pasien.
Ketika dia terbangun, dia sudah berada di sebuah ruangan kecil dan sempit, di dinding tertempel berbagai poster wanita seksi, dengan dekorasi lampu yang berwarna merah muda terlihat sangat mengoda
Ini di...
🌞📖📖📖
Bab 3 Sepertinya Perkataan Saya Tidak Kamu Ingat Dengan Baik
Di depannya duduk seorang wanita 30 tahun lebih dia terlihat menawan, melihat dia sedang mengoleskan lipstik di bibirnya: “ kamu sangat beruntung.”
Bella membuka mulutnya ingin berbicara , tetapi suara yang di keluarkannya terdengar kasar dan berderak,“Kamu adalah...”
“Saya adalah pemilik klub malam ini, semua orang memangil saya kak Jane, David tidak membiarkan rumah sakit untuk menerimamu lagi, dan saya juga tidak dapat membiarkan kamu yang baru saja melakukan aborsi, lalu tidur di jalanan tanpa rumah, jadi saya membawa kamu ke sini.”
Jane mengunakan tangan untuk menunggakkan kepalanya lalu memutar dagunya ke kanan dan ke kiri : “Bella?”
Jane memanggil namanya, “Kamu tidak perlu terkejut apa yang di lakukan oleh David , Kemarin malam dia mengantarmu ke sini, dan tentunya dia akan menyapa saya. Berdasarkan instruksi dia, saya seharusnya membuatmu lenyap dari muka bumi ini dengan sendirinya itu baru benar, tetapi saya tidak mau rencana pria jahat itu berjalan dengan lancar, makanya saya baru memanggil mobil ambulan.” Api di bola mata Bella telah padam:“Terima kasih karena telah menolong saya.”
“Jangan terburu-buru untuk berterima kasih.” David dan Jane menggunakan kata-kata yang sama, “Selanjutnya kamu berencana mau melakukan apa?”
Dia masih bisa bagaimana?
Di bawah kecerdikan David, jika saya keluar dari Klub Malam ini, takutnya dia mengirimku ketempat yang lebih mengerikan lagi, dan dia akan merasakan segala macam siksaan.
Kematian anaknya membuat hatinya memahami sesuatu. Dia sudah memikirkannya , jika bisa menemani anak pergi, hidupnya juga tidak akan menyakitkan seperti ini.
Tetapi dia beruntung karena tidak jadi mati, dan dikarenakan dia masih hidup tentunya harus memiliki rencana hidup ke depan. Dikarenakan ayahnya menghabiskan seluruh kekayaan mereka, dia sudah merasakan kesombongan manusia, telah belajar untuk melepaskan sikap keangkuhan seorang anak orang kaya, dan menghadapi suramnya kenyataan hidup ini.
Dia masih memiliki seorang adik yang harus di hidupi, dia harus mencari uang demi membayar uang sekolah , lalu menyimpan uang untuk adiknya kuliah. Dan lagi kakaknya yang sedang sakit parah koma tidak sadarkan diri, setiap hari dia harus membayar biaya pengobatan yang sangat mahal. Sudah tidak ada lagi yang dia diharapkannya, tetapi adiknya masih memiliki masa depan yang cerah, hanya dia seorang satu-satunya harapan keluarga Bella.
“Saya ingin tinggal di sini.”
Anqila mati di sini, David pasti sangat membenci tempat ini, dan dia tidak mungkin datang kemari tempat yang aman, Di sini merupakan tempat teraman, Dikota H ini tidak ada tempat yang lebih aman dari tempat ini.
Hanya tidak bertemu dengannya, dia bisa bersembunyi disini dan terus berjuang sampai nafas terakhirnya, baik-baik mencari uang untuk sekolahkan adiknya ...
Kak Jane hanya bermain dengan kuteks di kuku jarinya: “Kamu sudah tahu di sini kami melakukan apa?”
“Sudah tahu.”
“Apakah kamu bersedia menjadi gadis yang menemani tamu minum bir? Nona, jangan kamu kira hanya menemani mereka minum, kebanyakan bir hanyalah sebagai umpannya, acara utamanya akan keluar di belakang.”
Bella mendengar suara musik yang menurunkan moral di lantai dansa, dan lagi terdengar suara kedua tubuh saling bertumburan dari kamar sebelah. Dia mengangukan kepala: “Saya bersedia.”
Tetapi Kak Jane berkata: “ Di wajahmu terdapat bekas luka, tidak mungkin ada tamu yang mau memesan kamu.”
“Saya bisa melakukan pekerjaan yang kasar seperti mencuci piring, dan membersikan lantai.”
Kak Jane sepertinya mendengarkan sebuah lelucon; “Kamu? Anak dari keluarga terpandang?”
Bella hanya mengganguk, “Mulai dari sekarang tidak ada lagi Bella sebagai anak dari keluarga terpandang, Bella yang sekarang hanyalah seorang gadis penjaga kebersihan di klub malam. Kak Jane, saya mohon kepadamu terima saya, saya bersedia melakukan apapun.”
Kak Jane terlihat sedang berpikir, dan pada akhirnya wanita itu menganggukan kepalanya: “Sangat disayangkan jika mukamu yang cantik itu di jadikan seorang petugas kebersihan. Yang paling penting dari bisnis ini adalah menaruh martabat di bawah kaki, asalkan kamu bersedia, saya bisa membuatmu terlahir kembali.”
Jane mencari dokter terbaik untuk mengobati luka di wajahnya. Seluruh bagian dari tubuhnya telah sembuh, hanya saja ada satu bagian di wajah sebelah kiri, bagaimanapun di obati bekas luka itu tidak kunjung menghilang, meninggalkan sebuah luka yang membuat wajahnya terlihat jelek. Jane langsung mencari seorang ahli tato tubuh, di wajah bagian kanannya di tato setangkai bunga mawar yang terlihat sangat mengoda.
Seniman tato itu sangat menguasai seni mentato tubuh, bunga mawar itu bukan hanya terlihat indah tetapi juga menutupi bekas luka di wajah, ditambah dengan tangkai bunga itu membuatnya terlihat lebih indah, dan beberapa bingkai yang berbentuk kail terlihat sungguh mempesona. Bella bercermin melihat dirinya sendiri, dia merasa sedikit terkejut dan tidak bisa mengatakan apapun.
“Kelak namamu berubah menjadi Mawar. ”Jane sangat puas menatap wajahnya yang sekarang: “Ingat, kamu hanya menemani tamu minum, tidak turun ke lapangan, membuat orang ingin merasakanmu tetapi tidak mendapatkannya, yang seperti itu baru sangat membuat orang tertarik ...”
Bella mendapatkan pekerjaan yang aman, Kak Jane mendapatkan pohon uang, tuan rumah dan tamu sama-sama menikmati, senang bekerja sama denganmu.
Kak Jane bahkan mengajarinya dengan tangan sendiri bagaimana cara menghadapi pria, mengajarinya bagaimana cara menjual lebih banyak bir.
Lima bulan kemudian, Bella telah menghapus bersih kehormatannya, mengandalkan wajah yang cantik dan dengan keahlian khusus berjalan dari pria ke pria yang lain, yang di katakan Kak Jane memang benar, laki-laki memang makluk yang menyedikan, meneteskan air liur hanya karena melihat kecantikannya tetapi tidak memiliki cara untuk mendekatinya, dan hanya bisa membeli bir untuk berjumpa dengannya. Bulan pertama dia bekerja, dia dapat menjual bir lebih banyak dari semua orang.
Hari ini, Bella selesai bekerja, kembali ke kamarnya bersiap untuk melepas make up, tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya: “Mawar, kamu pergi menyambut tamu di ruangan VIP.”
Dia adalah Vanny yang memiliki hubungan yang tidak terlalu baik dengannya, Bella mengerutkan alisnya, “Kak Jane pernah mengatakan, saya sehari hanya boleh menemani satu tamu, hari ini saya sudah pergi menemani bos dari Perusahaan Sinar Surya.”
Vanny malah mengeluarkan wajah tidak sabaran: “Tamu itu memesan namamu! Bahkan untuk menemani tamu yang memiliki banyak uang kamu tidak mau pergi, dan hanya duduk di dalam toilet makan kotoranmu sendiri.”
Setelah selesai mengatakan perumpamaan yang dia rasa tidak tidak begitu tepat, dia mengerutkan alisnya dan menghimbaunya : “Kamu jangan lupa Kak Jane demi mengobati lukamu telah menghabiskan berapa banyak uang, bahkan memintamu untuk menolong Kak Jane untuk menjalankan bisnis saja kamu tidak bersedia?”
Dia memang memliki hutang budi terhadap Kak Jane, Jadi dia hanya bisa menggangukkan kepalanya, “Baik, saya akan segera pergi.”
Bergegas memperbaiki penampilan sendiri, Bella membuka pintu kamar VIP.
Senyum di wajahnya seketika mengeras tidak dapat bergerak.
Lampu merah seketika menyorot anggur biru, wajah yang terlihat familiar duduk di tengah, semua bagian sofa duduklah beberapa orang yang sangat familiar, semua adalah orang yang memiliki nama di kota H ini, di antaranya yang baru saja Bella temani, dia adalah Bos Beni. Sekelompok orang itu dengan hormat menyambut pria itu ketempat tempat duduk utama, dan dengan membungkuk jika mau mengatakan sesuatu.
Tetapi orang yang duduk di tempat utama itu, menunjukan sifat yang sangat arogan seperti tangan yang besar sedang meremuknya membuat dia sulit bernafas.
Seketika waktu telah berlalu setengah tahun, sekali lagi dia melihat David, Bella merasa seluruh badanya mengeluarkan cairan darah mengalir keluar.
Dia ketakutan memilih mundur keluar dari ruangan itu, dengan langkah yang cepat pergi dari sana. Dia sangat ingin pergi dari sini tetapi seseorang di belakangnya menarik lengannya, membuatnya terkejut sampai mengeluarkan suara.
Bos Beni terkejut melihat reaksi belebihannya: “Mawar, semua telah datang ke tempat ini, tetapi kenapa kamu pergi?”
Bella menenangkan detak jantungnya yang berdetak dengan cepat, terasa sangat sulit untuk membuat senyuman: “Bos Beni, saya sungguh minta maaf, saya hari ini merasa tidak enak badan, boleh saya menyuruh orang lain mengantikan saya.”
“Tidak bisa begitu, saya dan David sudah mengatakan, kamu adalah Mawar yang kecantikannya sudah tersebar kemana-mana, jika seluruh wanita di Klub Malam ini di gabungkan juga masih tidak dapat menandingi kamu seorang, kamu tidak boleh membuat saya mengingkari janji ya kan?”
Melihat wajahnya yang memucat, terlihat memang benar dia tidak enak badan, Bos beni menunjukan rasa pedulinya: “Mawar, kamu angap saja membantu saya mengerjakan satu pekerjaan, jika hanya kamu berhasil berbisnis dengan Perusahaan LS, semua bir kalian tahun ini saya beli, menurutmu bagaimana? Saya tahu peraturanmu, jangan khawatir, David sangat menjaga hubungan antara pria dan wanita, saya tidak akan mempersulitmu, kamu hanya menunjukan mukamu sebentar saja, bagaimana?”
Bella menghindarinya dengan berkata: “Bos Beni, Saya sungguh tidak enak badan, saya takut membuat semuanya kacau, kamu panggil wanita yang lain saja...”
Kata-kata yang tersisa hanya tersumbat di tenggorokan.
Tidak tahu kapan David telah keluar dari kamar tersebut, langkah demi langkah berjalan ke arah dia.
Dia merasa sangat ketakutan tidak berani memperlihatkan wajahnya, mengunakan tato mawarnya untuk menutupi wajahnya, dengan membuat rambutnya berantakan menutupi pipinya.
Tetapi jari yang kuat dengan mudah melewati Beni, dengan sangat akurat memegang dagunya, dengan kuat membalik wajahnya, di mulutnya terlihat lekukakan ekspresi yang sedang menikmatinya: “Mawar?”
🌞📖📖📖
Bab 4 Kamu Menggangap Saya Tidak Berani Membunuhmu?
Bella sangat ketakutan sampai seluruh tubuhnya bergetar, bagaimana bisa dia di sini, bagaimana bisa!
Dikarenakan kematian Anqila, dia sangat membenci tempat ini, kenapa dia bisa muncul disini...
“Sepertinya kamu tidak mengingat dengan baik kata-kataku.” Dia menekan dagunya lalu perlahan melepaskannya, seperti seekor ular yang dingin, satu inci demi satu inci melilit lehernya, tenaganya perlahan semakin kuat.
Dia semakin merasa kesulitan bernafas, Bella sekuat tenaga melepaskan tangannya, tetapi telapak tangannya dia sama seperti besi logam, bagaimanapun mencoba dia tidak dapat mengerakannya.
Wajahnya di karenakan menahan nafas berubah warna menjadi unggu, dia dicekik sampai seluruh tubuhnya tidak menyentuh tanah, udara terasa semakin menipis....
Penglihatannya perlahan-lahan menggelap, waktu itu tiba-tiba mendengar seseorang yang sedang memperolok-oloknya : “Mawar? Bukannya sudah saya bilang untuk menunggu saya, kenapa kamu pergi menemani David?”
Pria itu berjalan ke depan, melihat wajahnya seketika terlihat sedikit terpesona, sambil tersenyum mengatakan: “David, saya tidak tahu wanita saya ini menyinggung perasaanmu? Atas nama saya tolong lepaskan dia, biar saya yang mewakilkannya meminta maaf.”
Belenggu di lehernya mendadak menjadi longgar, Bella langsung terjatuh ke lantai, dia menarik nafas yang panjang untuk waktu yang lama.
David menatapnya dengan merasa jijik, lalu menatap berkata dengan pria itu: “Apakah James mengenal dia?”
Pria itu jongkok lalu mengangkat Bella berdiri, dia merasa kasihan melihat leher wanita itu, “klok... klok...” terdengar dua kali suara lidahnya berderik: “Kamu lihat, kamu sungguh tidak mendengarkanku? Bukannya sudah saya bilang tunggu saya di dalam kamar, mengapa kamu pergi tanpa ijin saya?”
Bella tidak pernah melihat pria ini sebelumnya.
Paling tidak selama setenggah tahun di Klub Malam ini Bella tidak pernah melihat dia.
Bahkan bagi dia pria itu benar-benar orang asing, pria itu mengulurkan tangan menolong dia, Bella melihatnya dengan tatapan yang penuh dengan ucapan terima kasih.
Di tengah matanya senyuman pria itu terlihat begitu bersinar, pria itu mengelus tato mawar wajah bagian kiri,dengan sanjungan berkata: “Oh, sungguh malang nasipmu...”
David menatapnya dengan dingin, dan mengetahui dengan jelas segala masalah, “James kamu sudah berapa lama mengenalnya?”
James memegang dagunya dan memikirkannya sebentar: “Sudah cukup lama saya mengenalnya.”
David menyeringai lalu berkata : “Mungkin orang yang kamu maksud bukanlah dia, orang ini Nona Mawar setengah tahun yang lalu adalah istriku.”
Bukan hanya James, bahkan Beni dan semua orang di sekitarnya terkejut mendengarnya.
David mengulurkan tangannya, dengan mudahnya menarik wanita itu dari lengannya James, “Silakan nikmati waktu kalian, ada yang ingin saya katakan kepadanya.”
Tanpa memberikannya kesempatan untuk mengatakan sesuatu dia menarik wanita itu ke arah toilet pria.
Di dalam masih ada beberapa pria yang sedang buang air besar, melihat wanita itu masuk ke dalam, dengan terburu-buru menutup celananya.
“Kalian semua keluar.” Di kota H tidak ada yang tidak mengenal wajah David, beberapa pria di sana belum sempat menutup celananya, dengan terburu-buru mengangkat celananya dan keluar.
Beng——
David mengunakan kakinya menutup toilet pria itu, mengunakan tangannya menjambak rambut wanita itu, menariknya ke atas wastafel lalu mengarahkan wajahnya ke cermin: “Mawar? Bella, kamu sungguh menggangap saya tidak berani membunuhmu?!”
Pria itu melihat ke arah cermin, sudah setengah tahun lamanya, David malah semakin dingin, dia terlihat seperti seorang singa yang bersiap menerkamnya, detik selanjutnya dia akan menerkamnya dan mencabik-cabiknya menjadi bagian kecil, lalu menikmati dagingnya.
Bella merasa dirinya seperti di bakar, dengan cepat menundukan wajahnya tidak berani untuk melihatnya, seluruh tubuhnya bergetar karena ketakutan, pembuluh darah dari atas kepalanya tiba-tiba berdetak kencang, hatinya seperti mau melompat keluar dari tengorokan.
“Kenapa, apakah kamu sudah tuli?” Kulit kepalanya di putar kebelakang merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan, David menarik rambutnya lalu mengarahkan wajah wanita itu ke arah wajahnya, “Apakah kamu bisu?”
Bella tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, yang terdengar hanya suara rengekan kecil.
David mendekati dia, lalu mengigit telinganya, dinginnya suara yang masuk telingga satu persatu kata mengetuk gendang telinganya: “Jika kamu tidak mengatakan apapun, saya akan benar-benar membuatmu menjadi orang yang tuli dan bisu!”
“Baik saya akan berbicara...”
Tetapi dia bisa mengatakan apa? Setiap inci dari hati Bella tengelam ke dalam, tengorokannya seperti tersumbat buntalan kapas, waktu sudah lewat begitu lama satu katapun tidak bisa keluar dari mulutnya.
“Bella, kamu memang sangat murahan!” tangannya yang besar perlahan mengengam rambutnya dengan kencang, dan air matanya menetes karena kesakitan: “Sungguh menakjubkan anak ke ketiga Nona Bella pergi menjual diri ke pasar malam? Kamu sungguh kotor!”
Setelah selesai bicara, dia langsung membuka keran air wastafel, lalu menarik rambutnya dan menekannya ke bawah.
“Glok... glok...” Seluruh bagian kepala Bella masuk kedalam air, dia berada di ambang pintu kematian, perasaan tercekik satu inci per inci semakin dalam, dengan sangat hebatnya dia memberontak, tetapi perlahan tangannya kehilangan kekuatan, dan tidak dapat bergerak lagi.
Dia merasa dirinya sendiri akan mati, saat itu dia baru di tarik David keluar, dan melemparnya ke lantai.
Dia berusaha mati-matian untuk menghirup udara untuk menyelamatkan nyawanya, di karenakan otaknya kekurangan udara terlalu lama membuat matanya tidak dapat melihat apapun. Suara David seperti dewa di surga suaranya datang dari atas: “Saya peringatkan kamu, selain pemakaman, jangan membuat saya melihatmu lagi. Apakah kamu menganggap perkataan saya hanyalah angin lewat saja?”
“Tidak...” dengan suaranya yang serak, Bella sambil mengambil nafas, lalu sambil menjelaskan: “Saya akan segera pergi...”
David berjongkok, dengan mengunakan ibu jarinya dengan kuat menggosok tato mawar yang berada di sebelah kiri wajahnya, “Kenapa, Apakah penjualannya lagi sepi? Setengah tahun lamanya masih tidak dapat mengumpulkan uang untuk membeli sebuah tiket pesawat?”
Bella karena kesakitan membuat nyalinya sedikit menciut, tetapi malahan memancing pria itu berbuat kasar teradapnya, ketika tangannya berada di dagunya dia tidak bisa bergerak, dan tangan satunya lagi terus mengelus kelopak bunga mawar tersebut dikarenakan basah tato mawar itu terlihat lebih menarik, seperti kucing yang sedang mempermainkan tikus, menikmati karena dia takut dan bergemetaran, “Di karenakan kamu dengan suka rela untuk menjual dirimu sendiri, jadi saya tidak perlu memberikan muka ke keluargamu lagi.”
David ingin mengumumkan berita secara terbuka bahwa Bella di Klub Malam menjadi wanita yang menemani pria untuk minum bir, bagaimana bisa adiknya leluasa bersekolah...
Bella terkejut dan membuka besar bola matanya: “Jangan, saya mohon kepadamu... David, saya akan dengan cepat meningalkan tempat ini, saya berjanji...”
David sangat puas melihat air matanya menetes keluar, “Ingin saya berbelas kasih bukannya tidak mungkin, hari ini buat saya senang. Mungkin saja saya akan memberikan keluarga mu reputasi dan nama yang baik.”
Bella menangis memohon kepadanya: “Kamu ingin saya melakukan apa, apa saja boleh...”
David mengangkat sudut bibirnya, terlihat jahat dan tertarik pada tawarannya “Bukannya kamu suka menjual tubuhmu? Nah kali ini kamu bisa jual sampai puas.” Dia menarik lengan Bella berjalan kembali ke kamar VIP, dengan satu tendangan kaki membuka pintu, dan melempar Bella ke dalam kamar tersebut.
Tubuh bella yang basah kuyup, pada dasarnya bajunya tidak tebal menempel di atas kulitnya, membuat lengkungan yang terlihat sempurna. Wajah yang yang basah, walaupun air menghapus bedak di wajahnya, tetapi warna kulit yang seperti itu terlihat sangat menyedihkan, wajah yang terlihat seperti anak kecil sungguh menarik perhatian para lelaki.
Kejadian yang terjadi ini sangat tak terduga, membuat satu ruangan itu hening tanpa suara. Meskipun dia adalah mantan istrinya setidaknya pernah menjadi istrinya David. Paling sedikit berberapa orang disini pernah bertemu dan berbicara dengan mawar, Jika David marah kepada mereka, bukan hanya bisnis mereka yang tidak berjalan, takutnya mereka tidak dapat bertahan di kota H lagi...
Beni yang pertama bereaksi, dengan alis mata yang di tarik ke bawah berbicara kepada David: “David, tenangkan diri anda, maaf kan saya karena tidak tahu kedudukan saya.”
David dengan cepat melihat sekeliling, terdengar suara yang dingin “heh”, lalu dengan gembira kembali ke tempat duduknya, “Semua orang datang kemari hanya untuk mencari kesenangan, dari pada senang sendiri lebih baik kita senang-senang bersama. Di sini ada mawar lebih baik kita nikmati bersama.”
Bella mendadak mengangkat kepalanya, Pria itu ingin dia...
Banyak novel menarik hanya ada di #Funread
Judul Buku "Pernikahan yang Konyol"🌞📖

Top 2 Ad Creative of FunRead - WebRead & Pulau Komik

Ad Details :

Headline :Nama buku:Pernikahan yang Konyol

Text :Nilai rekomendasi: ⭐⭐⭐⭐⭐
🌞📖📖📖
Bab 1 Pernikahan Yang Hancur
Alat tes kehamilan, terlihat dua garis warna merah. Bella memegang alat itu dengan erat, seluruh jarinya memutih, dan hampir tidak dapat mengendalikan tubuhnya yang terus bergetar.
Dia menelepon nomor yang di kenalnya, teleponnya terus dijawab oleh mesin penjawab otomatis: Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Sebenarnya bukan tidak aktif, tetapi di blokir oleh pria itu.
Bella tersenyum pahit, dia bertanya kepada pembantu di rumahnya untuk meminjam telepon, tidak lama teleponnya langsung di angkat.
“Merry, Ada apa?”
“......David ini saya.”
Dia terdiam untuk waktu yang lama, lalu hanya menyeringai :“Bella, kamu sungguh bisa memainkan sebuah trik!”
Setelah selesai bicara, bersiap untuk menutup telepon.
Bella dengan terburu-buru mengatakannya: “Tolong jangan tutup teleponnya! Tolong jangan tutup teleponnya... David, saya hamil...”
Jantungnya berdebar-debar, Bella sangat gugup mengepalkan tangannya, menunggu keputusan laki-laki tersebut.
Dia merasa dirinya, di mata pria itu merupakan wanita berhati ular yang sangat beracun, dan merasa dia seorang pembohong besar.
Kedatangan seorang anak itu, mungkin bisa memperbaiki hubungan kita, dan mungkin saja dia bisa memandang saya mengandung anaknya, lalu menghabiskan sisa waktunya untuk tinggal bersamaku...
“Gugurkan saja anak itu”
Dengan tanpa ragu-ragu, dia mengunakan kata-kata yang sedingin es, seperti satu ember air dingin jatuh di atas kepala Bella.
Bella seperti tersambar petir, menahan emosi: “Dia itu adalah darah dagingmu!”
Suara David seperti badai salju yang menembus ke dalam tulang, “Kamu tidak pantas mengandung anakku.”
Tut... tut... tut...
Dia menutup teleponnya!
Sepuluh menit kemudian.
Pintu depan villa di dorong kuat oleh seseorang, membuat Bella terkejut, seketika tatapannya menjadi kosong, di depan dia hanya melihat David yang berdiri berlawanan dengan arah cahaya, tatapannya yang dingin menancap ke dalam perutnya.
“Jika kita menyianyiakan waktu akan memperburuk keadaan di sini. Ayo sekarang pergi ke rumah sakit untuk mengugurkan anak itu.”
Bella seketika merasa panik, berusaha mengeluarkan senyum di wajahnya: “David, anak ini tidak berdosa...”
“Bagaimana dengan Anqila? Apakah dia berdosa?” Pria itu mencekik lehernya, karena menahan rasa sakit air mata Bella mengalir keluar: “Jika bukan karena kamu memberikan saya obat itu lalu naik keranjang saya, yang menikah dengan saya pasti Anqila! Dia tidak akan sakit hati lalu pergi ke Klub malam untuk bermabuk-mabukan, dan mati dengan mengenaskan!”
Bella berusaha melepaskan diri, “Sekelompok orang yang menelanjanginya itu bukan saya yang memanggil mereka, dia adalah kakakku. Bagaimana bisa saya menyakiti dia?!“
David dengan sekuat tenaga menghempaskannya ke lantai, berlutut lalu mencubit dagunya: “Sekelompok orang itu sendiri mengaku bahwa kamu yang menyuruh mereka! Saat Polisi menginterograsi saya sudah mendengar semuanya!”
“Bagaimana bisa... David tolong percayalah padaku, saya benar-benar tidak ...”
“Bahkan sampai sekarang kamu masih berdalih?” David menjengut rambutnya sampai seluruh tubuhnya terangkat, ketidak peduliannya telah memutuskan hubungan mereka, dan membuat dia jatuh ke dalam rumah yang sangat dingin: “Bella, kamu memang sangat kejam yang seharusnya mati adalah kamu!”
Sakit di bagian kulit kepala sudah mati rasa, tetapi tidak sesakit bekas luka di hatinya, Bella menangis sampai tidak bersuara lagi: “David saya tidak memberikanmu obat bius, saat itu saja juga pingsan, ketika bangun kamu sudah berbaring di sampingku. Jika saya tahu kamu cinta terhadap kakak saya, saya tidak akan mungkin menikah denganmu...”
Pria itu sesuka hatinya melempar dia ke samping, seolah-olah dia selembar kain rusak.
Sakit. Rasa sakit yang masuk ke dalam hati.
Seluruh tubuh Bella mulai bergemetaran, dengan berhati-hati melindungi perutnya, berlutut di depan hadapannya, memohon belas kasihan mengatakan: “Saya tahu kamu sangat membenci saya. David, kamu ingin memperlakukanku seperti apapun saya akan menerimanya, permintaan saya hanya satu yaitu ampuni nyawa anak ini, anggap saja saya memohon kepadamu...”
“Tidak mungkin.”
Dua kata yang di ucapkannya menghancurkan seluruh harapannya. Dan di detik berikutnya, seluruh pakaiannya telah di koyak, bahkan pakaian bagian bawah juga tidak bersisa.
Pria itu menyeretnya dengan telanjang bulat berlutut di depan altar Anqila: “Pada hari kematian Anqila juga seperti ini setiap inci tubuhnya di penuhi luka, kamu juga harus merasakan apa yang telah diderita olehnya, selama satu malam berlutut meminta maaf di depan Anqila !”
Bella tidak dapat merasakan dingin lagi, matanya tertutup. Dia tahu secara tidak langsung membuat Anqila mati dengan mengenaskan, jadi dia selalu berdoa untuk jiwa Anqila. Selama tiga tahun pernikahannya setiap hari dia menyesali perbuatannya.
Berlutut di depan kakaknya, dia bersedia.
Bella berkata: “Baik, saya sudah berlutut, tetapi anak...”
“Baik-baik sekarang belutut, besok baru kita bicarakan.” David memutar tubuhnya, dan naik ke atas, di ruang tamu hanya tersisa pakaian yang terkoyak dan keadaan yang berantakan.
Di bawah lututnya Bella merupakan lantai marmer yang sangat dingin, hawa dingin itu masuk ke dalam tulang, dan masuk kedalam hatinya. Demi anaknya. Dia rela untuk berlutut, menerima semua kepahitan ini.
Setelah tengah malam, di bagian luar mulai terdengar suara petir menyambar, udara berubah menjadi sedingin es, Bella kedinginan sampai membuat bibirnya berubah warna unggu, menggigit keras giginya menahan penderitaan ini, sepasang tangannya melindungi perutnya, memberikan sedikit kehangatan kepada bayinya.
Akhirnya, langit menjadi cerah.
David muncul dari lantai dua di sebelah tangga, dia sedang berbicara dengan seseorang di dalam telepon, perlahan turun dari tangga.
Bella melindunggi perutnya, menantikan dia turun.
“David, Anak ini.. bolehkah saya...membiarkannya hidup...”
“Saya tidak bisa membunuhnya dengan tanganku sendiri.”
Pria itu berkata begitu membuat hatinya merasa tenang, akhirnya dapat bernafas dengan lega, Bella merasa sedih sedikit lagi mengeluarkan air mata: “David, terima kasih...”
“Jangan berterima kasih terlalu awal.”
Tidak lama suara David terdengar, dari luar villa terdengar suara pintu di dorong, satu rombongan pria berbadan besar masuk ke dalam, dengan hormat menyapanya: “Bos David.”
“Baik” David menunjuk ke arah Bella yang berlutut sampai tidak dapat berdiri lagi, “Bawa dia ke klub malam, kalian harusnya sudah tahu harus berbuat apa.”
Bella hanya diam kaku di sana, klub malam, bukannya itu tempat Anqila meninggal.
Terlihat seperti sebuar bar, tetapi sebenarnya tempat itu merupakan tempat berjudi, dan tempat wanita malam beroprasi!
Ternyata yang di katakan tidak akan“Mengunakan tangan sendiri” membunuh anak saya, ternyata ini arti sesungguhnya!
Pria itu ingin dia pergi ke klub malam menerima semua penghinaan itu, lalu mengugurkan anak itu...
“Bella, sudah saya bilang, hutang darah harus di bayar dengan darah.”
Wajah wanita itu sekejab berubah pucat, mengelengkan kepalanya dengan putus asa. Sayang sepasang kakinya telah mati rasa dan tidak dapat berdiri lagi, dia berusaha mengapai kakinya David, dengan sangat hina berkata: “David, saya mohon kepadamu, yang saya kandung ini adalah anakmu. Tunggu anak ini lahir, kamu ingin bagaimana menyiksaku saya tidak keberatan...”
David menendangnya: “Ini merupakan hutangmu terhadap Anqila, kamu harus membayar dengan cara yang sama!”
Memberikan isyarat pada pengawalnya: “Bawa dia pergi.”
Dengan matanya melihat pengawal telah membawanya, Bella menangis sebesar-besarnya, dan bersujud di depan pria itu:“David, saya berlutut di depanmu, ampuni anak ini, saya mohon padamu...”
Peng, peng, peng…
Bunyi dahi yang menyentuh lantai, terdengar suara yang keras. Tetapi dengan tatapan dingin David hanya melihatnya saja, dan tidak bergerak sedikitpun.
Tidak berdaya, Bella berlutut mengarah ke posisi jiwa Anqila, menangis sampai tidak bersuara, “Kak saya bersalah, saya tidak benar, saya minta maaf kepadamu. Jika jiwamu ada di langit tolong bujuk David, ya? Saya mohon kepadamu kak...hu...”
Urat di kepalanya tiba-tiba mengencang, David menjambak rambut dia dan memaksa dia mengangkat kepalanya, satu lagi tangannya mencekik lehernya, tangannya perlahan mencekeknya semakin kuat: “Jangan kira setelah kamu meminta maaf semua masalah telah terselesaikan. Hutangmu terhadap Anqila tidak akan pernah bisa terbayar!”
Melihat kebelakang ke arah pengawal, “Kalian masih diam menunggu apa!”
“uhuk... uhuk....” Bella dengan kuat di banting ke lantai, dengan batuk yang parah, tenggorokannya terasa sakit seperti terbakar, pengawal telah datang untuk membalik badannya, mengunakan tali yang tebal mengikat kaki dan tangannya, bertanya: “Bos David, mau membawa dia pergi ke klub malam kan... Apakah ingin di bawa untuk melayani tamu?”
Itu adalah istri dari Bos David, pengawal tidak berani bertindak sembarangan, harus bertanya yang jelas dulu baru bertindak.
sepasang matanya David yang tatapannya penuh ancaman: “Klub malam mau melakukan urusan apa, apakah saya harus mengatakannya lagi?”
“Mengerti, saya akan menjelaskannya kepada bos yang ada di klub malam.”
🌞📖📖📖
Bab 2 Tidak Mau Bercerai, Saya Hanya Bisa Membiarkan Dirinya Kehilangan Pasangannya
Bella memohon untuk pengampunan, dengan telanjang bulat dia di lempar masuk ke dalam mobil, saat perjalanan menuju ke klub malam tubuh Bella sudah bau kotor dan kotor karena kejadian di ruang bawah tanah tersebut.
Dengan sedikit kebingungan, seseorang memegang kepalanya, dengan sedikit tidak percaya mengatakan: “Ini orang barunya ? Tampangnya lumayan.”
“Karena kamu orang baru, tentu saja saya akan mengajari kamu peraturan di sini.” Belum selesai bicara , satu lengan yang penuh dengan tenaga menampar pipi Bella,membuatnya terpental jauh.
Telinganya berdenging, tangan dan kaki Bella terikat membuatnya tidak dapat bergerak, “Kalian mau melakukan apa?”
“Melakukan apa?”Seorang wanita yang menggunakan Pakaian yang seksi, dia menggunakan bagian yang tajam dari sepatu hak tinggi lalu di tusukannya di wajah Bella, seketika darah keluar dari wajahnya , “Lihat tampangmu yang seperti ini, menyuruh kamu melayani tamu, jika nanti semua tamu mencari kamu, bagaimana kami bisa mencari uang lagi?”
Bella menggeramkan giginya, di mulutnya mengalir cairan yang manis rasanya, “saya tidak bisa melayani tamu, kalian tahu perusahaan LS ? Saya merupakan istri dari pemimpin tertinggi perusahaan LS!”
Perusahaan LS yang di maksud adalah perusahaan David.
“Waaa, Tidak usah pura-pura bodoh?” Wanita itu dengan senyum manisnya, dan menamparnya lagi, “Saya sangat ketakutan, jika kamu adalah keluarga orang kaya, bagaimana bisa suamimu mengirimmu ke tempat kami, melakukan pekerjaan yang sama menjual tubuhmu?”
Bella hanya diam, dia memiliki kedudukan sebagai istri orang kaya yang seharusnya milik Anqila. “Nona dengan kulit yang lembut turun ke laut untuk merebut makanan kami? Saya akan menghias wajahmu!” Satu lagi wanita mendatanginya, sekali melihat wajah Bella membuat dia menjadi marah.
Kukunya yang tajam mencakar di wajahnya dengan membabi buta, seketika darah yang panas keluar menutupi matanya.
Di depan matanya, hanya terlihat merah, dan terlihat hampa tanpa ada akhirnya.
Bahkan wanita itu masih belum senang, mengunakan sepatu hak tinggi berkali-kali menendangi tubuhnya: “Siapa suruh kamu sangat cantik, siapa suruh kamu datang kesini untuk merebut makanan kami, Saya akan menghancurkan rupamu dulu, lihat apakah masih ada orang yang mau memesanmu!”
Seluruh tubuhnya terasa sakit, Bella perlahan kehilangan kesadarannya, kehilangan kesadarannya untuk melindungi perutnya, di dalam perutnya masih tersimpan anaknya.
Tiba-tiba, seseorang dengan sangat kuat menghantam perutnya一dum——
“Aa——”
Bella tersadar kembali karena rasa sakit.
Di dalam seluruh bagian perutnya seperti ada mesin penggiling daging yang sedang beroprasi, saking sakitnya dia terus mengeluarkan keringat dingin, di bawah tubuhnya di penuhi dengan cairan darah yang merah terus mengalir keluar, dan seluruh udara di sekitarnya segera di penuhi oleh bau darah.
“Wa,Bagaimana dia bisa mengeluarkan darah!”
“Bagaimanapun saya menendangnya dia tidak merespon, apakah mungkin dia telah mati?”
Bella di ambang kematian, nafasnya perlahan melemah, anak, anak dia, di dalam tubuhnya mengandung janin yang berumur dua bulan, sekarang berubah menjadi genangan darah!
Seketika dia jatuh ke dalam kegelapan yang tak bertepi.
Sebelum dia jatuh pingsan, dia berpikir akan lebih baik jika saya mati seperti ini, lebih baik dari pada mengotori nama keluarga mereka di klub malam ini.
“Dia benar-benar sudah tidak sadarkan diri, cepat beri tahu Kak Jane untuk memanggil ambulan!”
......
Di dalam rumah sakit, Bella sempat tersadar sebentar, tangan dan kakinya berada di meja operasi, Peralatan operasi yang sedingin es masuk ke dalam tubuhnya, saking sakitnya membuat seluruh tubuhnya terasa dingin
Dokter memperhatikan bahwa dia sudah tersadar dan berkata: “Nona, anakmu tidak terselamatkan lagi, sekarang saya sedang membuang janin di dalam kandunganmu.”
Jadi benar, mendengar dokter memutuskan bahwa anak saya sudah tidak terselamatkan, akhirnya dia tidak menahan tangisnya lagi.
David!
Semua kesalahan ini dikarenakan dia sangat mencintai David!
Dia mencintainya bagaikan hidupnya, tetapi pria itu membencinya bagaikan tulang. Tiga tahun lamanya, Setiap hari dan setiap waktu dia selalu memikirkan untuk tidak dendam kepada Anqila!
Tetapi, anak itu tidak berdosa, bagaimana bisa pria itu begitu kejam...
Anakku, ibu bersalah kepadamu, karena keegoisan ibu telah menyakitimu, ibu tidak seharusnya menelepon pria itu...
Tetapi sekarang semua itu telah terlamat.
Dokter tanpa menunjukan rasa kasihan, “Angota keluargamu tidak ada yang datang, tidak ada orang yang dapat menanda tangani ijin memberikan obat bius, jadi berdasarkan peraturan rumah sakit tidak memberikanmu obat bius.”
Dinginnya peralatan operasi di dalam tubuh, rasa daging yang di putar, yang dibelah, dan rasa sakit di tusuk benda tajam. Rasa sakitnya membuat dia menangis dengan sangat menyedihkan.
Akhirnya, Bella telah lelah, dia menyentuh wajahnya dengan tangannya. Tangannya basah tidak tahu basah karena air mata atau air keringat yang telah mendingin. Tiga puluh menit lamanya operasi berlangsung, tetapi dia merasa sama seperti satu abad.
Perawat itu memapah dia, dengan kaki yang gemetaran berjalan keluar dari ruang operasi, Perawat itu memperingatkannya : “Nona, tolong segera beri tahu keluarga anda, untuk melunasi biaya pengobatan.”
Dia di antar kesini dengan tanpa busana, jangan bilang bahwa dia tidak membawa uang, bahkan untuk baju saja di berikan oleh perawat yang baik hati.
Jika David...
Jika saya bilang keguguran, seharusnya dia rela untuk membayarnya, dia tidak memiliki sedikitpun belas kasihan terhadap anaknya....
Bertanya kepada perawat apakah saya boleh meminjam telepon untuk menelepon David.
Tidak ada orang yang menjawab, satu kali lagi menelepon, dia sudah mematikan teleponnya.
Bella hanya bisa menelepon kakeknya David.
Setengah jam kemudian, di pintu masuk kamar pasien.
kakek David mengayunkan tongkatnya ke tubuh David: “Dasar anak yang tidak berbakti, Anak yang di kandung oleh Bella adalah keturunan dari keluarga kita! Bahkan kamu tidak bisa membiarkannya? Jika mereka terlambat mengantar dia kesini, dia mungkin sudah mati!”
Bella hanya mengatakan bahwa dia dan David bertengkar lalu anak mereka keguguran, dia menghilangkan detail cerita di tengahnya. Orang tua memiliki tekanan darah tinggi, tidak dapat mendengar cerita yang banyak pertumpahan darah.
David tidak menghindar dan tidak bersembunyi, tatapan matanya hanya terus menatap ke tubuh wanita itu, dia seperti melihat sebuah lubang, “Itu merupakan dosamu kamu pantas mendapatkannya.”
kakek david marah sampai seluruh tubuhnya bergetar, menunjuk dia berkata: “Tutup mulutmu! Cepat minta maaf dengan Bella!”
“Tidak mungkin.” David kali ini menahan tongkat yang mendatanginya, lalu melemparnya ke samping: “Dia tidak pantas.”
Darah tinggi kakek David seketika naik, perawat dan dokter dengan cepat membawa dia masuk ke ruang gawat darurat.
Dan David, dengan muka yang tanpa ekspresi mengambil sebuah dokumen dari tasnya, melempar ke depan mukanya: “Tanda tangani.”
Dua kata besar dari “Surat Cerai” terlihat sangat jelas di depan matanya.
Bella seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin: “Jika saya tidak mau menanda tangani surat ini?”
“Saya bukanlah David satu tahun yang lalu, saya yang sekarang tidak ada yang bisa ikut campur dalam pernikahan saya, termasuk keluarga saya” David tidak membawa perasaan sedikitpun mengatakan: “Jika kamu tidak mau menanda tanganinya, nah saya hanya bisa membuat diri sendiri menjadi duda.”
“Saya tidak percaya kamu bisa mengabaikan hukum di negeri ini, dan menutupi semua kebenaran!”
“Jika begitu mari kita coba.”
Tubuh yang baru saja melewati meja operasi masih terasa sakit, muka Bella yang pucat, mengendurkan tengorokannya: “David, apakah kamu begitu membenciku?”
David dengan sangat tenang mengangguk: “Saya sangat membencimu, sekarang saya mau kamu pergi menemani Anqila di dalam kuburan!”
Bella tahu yang dikatakannya itu adalah benar, jika bukan karena kakek David berada disini, takutnya pria itu sungguh membuatnya tidak dapat bangun lagi.
Dia habiskan waktu selama 3 tahun untuk pernikahan yang tidak ada harapan itu, dan memakan nyawa anak sebagai ganjarannya.
Dia mengambil surat cerai lalu membacanya, tersenyum pahit, David menginginkan dia di hapus dari keluarga besarnya.
“David, kamu pasti akan menerima ganjarannya.”
Dia menyeringainya : “Saya dari awal tidak percaya akan ganjaran, kamu telah membuat Anqila mati, membuat dia mati mengenaskan seperti kecoa.”
“Saya tidak akan menandatanganinya.”
“Yah kamu lihat saya nanti.”
Pintu itu dibanding dia dengan keras, terdengar suara seperti gemuruh gempa bumi.
Bella memeluk kedua kakinya, akhirnya dia menangis karena ketidakadilan yang di rasakannya selama 3 tahun.
Setelah kakek David keluar dari ruang gawat darurat, langsung di antar kerumahnya, setelah itu David tidak pernah terlihat lagi, hanya ada asistennya yang datang, mengatakan kepadanya:“David menyuruhku menyampaikan satu pesan, selain datang ke pemakaman kamu, dia tidak ingin menemuimu lagi. Nona Bella, sebaiknya kamu cepat tinggalkan kota H ini...”
Setelah Asisten David pergi, Badan Bella bergoyang lemah dan tidak dapat berdiri dengan baik, operasi itu menyebabkan dia kekurangan darah, dia jatuh pingsan di dalam kamar pasien.
Ketika dia terbangun, dia sudah berada di sebuah ruangan kecil dan sempit, di dinding tertempel berbagai poster wanita seksi, dengan dekorasi lampu yang berwarna merah muda terlihat sangat mengoda
Ini di...
🌞📖📖📖
Bab 3 Sepertinya Perkataan Saya Tidak Kamu Ingat Dengan Baik
Di depannya duduk seorang wanita 30 tahun lebih dia terlihat menawan, melihat dia sedang mengoleskan lipstik di bibirnya: “ kamu sangat beruntung.”
Bella membuka mulutnya ingin berbicara , tetapi suara yang di keluarkannya terdengar kasar dan berderak,“Kamu adalah...”
“Saya adalah pemilik klub malam ini, semua orang memangil saya kak Jane, David tidak membiarkan rumah sakit untuk menerimamu lagi, dan saya juga tidak dapat membiarkan kamu yang baru saja melakukan aborsi, lalu tidur di jalanan tanpa rumah, jadi saya membawa kamu ke sini.”
Jane mengunakan tangan untuk menunggakkan kepalanya lalu memutar dagunya ke kanan dan ke kiri : “Bella?”
Jane memanggil namanya, “Kamu tidak perlu terkejut apa yang di lakukan oleh David , Kemarin malam dia mengantarmu ke sini, dan tentunya dia akan menyapa saya. Berdasarkan instruksi dia, saya seharusnya membuatmu lenyap dari muka bumi ini dengan sendirinya itu baru benar, tetapi saya tidak mau rencana pria jahat itu berjalan dengan lancar, makanya saya baru memanggil mobil ambulan.” Api di bola mata Bella telah padam:“Terima kasih karena telah menolong saya.”
“Jangan terburu-buru untuk berterima kasih.” David dan Jane menggunakan kata-kata yang sama, “Selanjutnya kamu berencana mau melakukan apa?”
Dia masih bisa bagaimana?
Di bawah kecerdikan David, jika saya keluar dari Klub Malam ini, takutnya dia mengirimku ketempat yang lebih mengerikan lagi, dan dia akan merasakan segala macam siksaan.
Kematian anaknya membuat hatinya memahami sesuatu. Dia sudah memikirkannya , jika bisa menemani anak pergi, hidupnya juga tidak akan menyakitkan seperti ini.
Tetapi dia beruntung karena tidak jadi mati, dan dikarenakan dia masih hidup tentunya harus memiliki rencana hidup ke depan. Dikarenakan ayahnya menghabiskan seluruh kekayaan mereka, dia sudah merasakan kesombongan manusia, telah belajar untuk melepaskan sikap keangkuhan seorang anak orang kaya, dan menghadapi suramnya kenyataan hidup ini.
Dia masih memiliki seorang adik yang harus di hidupi, dia harus mencari uang demi membayar uang sekolah , lalu menyimpan uang untuk adiknya kuliah. Dan lagi kakaknya yang sedang sakit parah koma tidak sadarkan diri, setiap hari dia harus membayar biaya pengobatan yang sangat mahal. Sudah tidak ada lagi yang dia diharapkannya, tetapi adiknya masih memiliki masa depan yang cerah, hanya dia seorang satu-satunya harapan keluarga Bella.
“Saya ingin tinggal di sini.”
Anqila mati di sini, David pasti sangat membenci tempat ini, dan dia tidak mungkin datang kemari tempat yang aman, Di sini merupakan tempat teraman, Dikota H ini tidak ada tempat yang lebih aman dari tempat ini.
Hanya tidak bertemu dengannya, dia bisa bersembunyi disini dan terus berjuang sampai nafas terakhirnya, baik-baik mencari uang untuk sekolahkan adiknya ...
Kak Jane hanya bermain dengan kuteks di kuku jarinya: “Kamu sudah tahu di sini kami melakukan apa?”
“Sudah tahu.”
“Apakah kamu bersedia menjadi gadis yang menemani tamu minum bir? Nona, jangan kamu kira hanya menemani mereka minum, kebanyakan bir hanyalah sebagai umpannya, acara utamanya akan keluar di belakang.”
Bella mendengar suara musik yang menurunkan moral di lantai dansa, dan lagi terdengar suara kedua tubuh saling bertumburan dari kamar sebelah. Dia mengangukan kepala: “Saya bersedia.”
Tetapi Kak Jane berkata: “ Di wajahmu terdapat bekas luka, tidak mungkin ada tamu yang mau memesan kamu.”
“Saya bisa melakukan pekerjaan yang kasar seperti mencuci piring, dan membersikan lantai.”
Kak Jane sepertinya mendengarkan sebuah lelucon; “Kamu? Anak dari keluarga terpandang?”
Bella hanya mengganguk, “Mulai dari sekarang tidak ada lagi Bella sebagai anak dari keluarga terpandang, Bella yang sekarang hanyalah seorang gadis penjaga kebersihan di klub malam. Kak Jane, saya mohon kepadamu terima saya, saya bersedia melakukan apapun.”
Kak Jane terlihat sedang berpikir, dan pada akhirnya wanita itu menganggukan kepalanya: “Sangat disayangkan jika mukamu yang cantik itu di jadikan seorang petugas kebersihan. Yang paling penting dari bisnis ini adalah menaruh martabat di bawah kaki, asalkan kamu bersedia, saya bisa membuatmu terlahir kembali.”
Jane mencari dokter terbaik untuk mengobati luka di wajahnya. Seluruh bagian dari tubuhnya telah sembuh, hanya saja ada satu bagian di wajah sebelah kiri, bagaimanapun di obati bekas luka itu tidak kunjung menghilang, meninggalkan sebuah luka yang membuat wajahnya terlihat jelek. Jane langsung mencari seorang ahli tato tubuh, di wajah bagian kanannya di tato setangkai bunga mawar yang terlihat sangat mengoda.
Seniman tato itu sangat menguasai seni mentato tubuh, bunga mawar itu bukan hanya terlihat indah tetapi juga menutupi bekas luka di wajah, ditambah dengan tangkai bunga itu membuatnya terlihat lebih indah, dan beberapa bingkai yang berbentuk kail terlihat sungguh mempesona. Bella bercermin melihat dirinya sendiri, dia merasa sedikit terkejut dan tidak bisa mengatakan apapun.
“Kelak namamu berubah menjadi Mawar. ”Jane sangat puas menatap wajahnya yang sekarang: “Ingat, kamu hanya menemani tamu minum, tidak turun ke lapangan, membuat orang ingin merasakanmu tetapi tidak mendapatkannya, yang seperti itu baru sangat membuat orang tertarik ...”
Bella mendapatkan pekerjaan yang aman, Kak Jane mendapatkan pohon uang, tuan rumah dan tamu sama-sama menikmati, senang bekerja sama denganmu.
Kak Jane bahkan mengajarinya dengan tangan sendiri bagaimana cara menghadapi pria, mengajarinya bagaimana cara menjual lebih banyak bir.
Lima bulan kemudian, Bella telah menghapus bersih kehormatannya, mengandalkan wajah yang cantik dan dengan keahlian khusus berjalan dari pria ke pria yang lain, yang di katakan Kak Jane memang benar, laki-laki memang makluk yang menyedikan, meneteskan air liur hanya karena melihat kecantikannya tetapi tidak memiliki cara untuk mendekatinya, dan hanya bisa membeli bir untuk berjumpa dengannya. Bulan pertama dia bekerja, dia dapat menjual bir lebih banyak dari semua orang.
Hari ini, Bella selesai bekerja, kembali ke kamarnya bersiap untuk melepas make up, tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya: “Mawar, kamu pergi menyambut tamu di ruangan VIP.”
Dia adalah Vanny yang memiliki hubungan yang tidak terlalu baik dengannya, Bella mengerutkan alisnya, “Kak Jane pernah mengatakan, saya sehari hanya boleh menemani satu tamu, hari ini saya sudah pergi menemani bos dari Perusahaan Sinar Surya.”
Vanny malah mengeluarkan wajah tidak sabaran: “Tamu itu memesan namamu! Bahkan untuk menemani tamu yang memiliki banyak uang kamu tidak mau pergi, dan hanya duduk di dalam toilet makan kotoranmu sendiri.”
Setelah selesai mengatakan perumpamaan yang dia rasa tidak tidak begitu tepat, dia mengerutkan alisnya dan menghimbaunya : “Kamu jangan lupa Kak Jane demi mengobati lukamu telah menghabiskan berapa banyak uang, bahkan memintamu untuk menolong Kak Jane untuk menjalankan bisnis saja kamu tidak bersedia?”
Dia memang memliki hutang budi terhadap Kak Jane, Jadi dia hanya bisa menggangukkan kepalanya, “Baik, saya akan segera pergi.”
Bergegas memperbaiki penampilan sendiri, Bella membuka pintu kamar VIP.
Senyum di wajahnya seketika mengeras tidak dapat bergerak.
Lampu merah seketika menyorot anggur biru, wajah yang terlihat familiar duduk di tengah, semua bagian sofa duduklah beberapa orang yang sangat familiar, semua adalah orang yang memiliki nama di kota H ini, di antaranya yang baru saja Bella temani, dia adalah Bos Beni. Sekelompok orang itu dengan hormat menyambut pria itu ketempat tempat duduk utama, dan dengan membungkuk jika mau mengatakan sesuatu.
Tetapi orang yang duduk di tempat utama itu, menunjukan sifat yang sangat arogan seperti tangan yang besar sedang meremuknya membuat dia sulit bernafas.
Seketika waktu telah berlalu setengah tahun, sekali lagi dia melihat David, Bella merasa seluruh badanya mengeluarkan cairan darah mengalir keluar.
Dia ketakutan memilih mundur keluar dari ruangan itu, dengan langkah yang cepat pergi dari sana. Dia sangat ingin pergi dari sini tetapi seseorang di belakangnya menarik lengannya, membuatnya terkejut sampai mengeluarkan suara.
Bos Beni terkejut melihat reaksi belebihannya: “Mawar, semua telah datang ke tempat ini, tetapi kenapa kamu pergi?”
Bella menenangkan detak jantungnya yang berdetak dengan cepat, terasa sangat sulit untuk membuat senyuman: “Bos Beni, saya sungguh minta maaf, saya hari ini merasa tidak enak badan, boleh saya menyuruh orang lain mengantikan saya.”
“Tidak bisa begitu, saya dan David sudah mengatakan, kamu adalah Mawar yang kecantikannya sudah tersebar kemana-mana, jika seluruh wanita di Klub Malam ini di gabungkan juga masih tidak dapat menandingi kamu seorang, kamu tidak boleh membuat saya mengingkari janji ya kan?”
Melihat wajahnya yang memucat, terlihat memang benar dia tidak enak badan, Bos beni menunjukan rasa pedulinya: “Mawar, kamu angap saja membantu saya mengerjakan satu pekerjaan, jika hanya kamu berhasil berbisnis dengan Perusahaan LS, semua bir kalian tahun ini saya beli, menurutmu bagaimana? Saya tahu peraturanmu, jangan khawatir, David sangat menjaga hubungan antara pria dan wanita, saya tidak akan mempersulitmu, kamu hanya menunjukan mukamu sebentar saja, bagaimana?”
Bella menghindarinya dengan berkata: “Bos Beni, Saya sungguh tidak enak badan, saya takut membuat semuanya kacau, kamu panggil wanita yang lain saja...”
Kata-kata yang tersisa hanya tersumbat di tenggorokan.
Tidak tahu kapan David telah keluar dari kamar tersebut, langkah demi langkah berjalan ke arah dia.
Dia merasa sangat ketakutan tidak berani memperlihatkan wajahnya, mengunakan tato mawarnya untuk menutupi wajahnya, dengan membuat rambutnya berantakan menutupi pipinya.
Tetapi jari yang kuat dengan mudah melewati Beni, dengan sangat akurat memegang dagunya, dengan kuat membalik wajahnya, di mulutnya terlihat lekukakan ekspresi yang sedang menikmatinya: “Mawar?”
🌞📖📖📖
Bab 4 Kamu Menggangap Saya Tidak Berani Membunuhmu?
Bella sangat ketakutan sampai seluruh tubuhnya bergetar, bagaimana bisa dia di sini, bagaimana bisa!
Dikarenakan kematian Anqila, dia sangat membenci tempat ini, kenapa dia bisa muncul disini...
“Sepertinya kamu tidak mengingat dengan baik kata-kataku.” Dia menekan dagunya lalu perlahan melepaskannya, seperti seekor ular yang dingin, satu inci demi satu inci melilit lehernya, tenaganya perlahan semakin kuat.
Dia semakin merasa kesulitan bernafas, Bella sekuat tenaga melepaskan tangannya, tetapi telapak tangannya dia sama seperti besi logam, bagaimanapun mencoba dia tidak dapat mengerakannya.
Wajahnya di karenakan menahan nafas berubah warna menjadi unggu, dia dicekik sampai seluruh tubuhnya tidak menyentuh tanah, udara terasa semakin menipis....
Penglihatannya perlahan-lahan menggelap, waktu itu tiba-tiba mendengar seseorang yang sedang memperolok-oloknya : “Mawar? Bukannya sudah saya bilang untuk menunggu saya, kenapa kamu pergi menemani David?”
Pria itu berjalan ke depan, melihat wajahnya seketika terlihat sedikit terpesona, sambil tersenyum mengatakan: “David, saya tidak tahu wanita saya ini menyinggung perasaanmu? Atas nama saya tolong lepaskan dia, biar saya yang mewakilkannya meminta maaf.”
Belenggu di lehernya mendadak menjadi longgar, Bella langsung terjatuh ke lantai, dia menarik nafas yang panjang untuk waktu yang lama.
David menatapnya dengan merasa jijik, lalu menatap berkata dengan pria itu: “Apakah James mengenal dia?”
Pria itu jongkok lalu mengangkat Bella berdiri, dia merasa kasihan melihat leher wanita itu, “klok... klok...” terdengar dua kali suara lidahnya berderik: “Kamu lihat, kamu sungguh tidak mendengarkanku? Bukannya sudah saya bilang tunggu saya di dalam kamar, mengapa kamu pergi tanpa ijin saya?”
Bella tidak pernah melihat pria ini sebelumnya.
Paling tidak selama setenggah tahun di Klub Malam ini Bella tidak pernah melihat dia.
Bahkan bagi dia pria itu benar-benar orang asing, pria itu mengulurkan tangan menolong dia, Bella melihatnya dengan tatapan yang penuh dengan ucapan terima kasih.
Di tengah matanya senyuman pria itu terlihat begitu bersinar, pria itu mengelus tato mawar wajah bagian kiri,dengan sanjungan berkata: “Oh, sungguh malang nasipmu...”
David menatapnya dengan dingin, dan mengetahui dengan jelas segala masalah, “James kamu sudah berapa lama mengenalnya?”
James memegang dagunya dan memikirkannya sebentar: “Sudah cukup lama saya mengenalnya.”
David menyeringai lalu berkata : “Mungkin orang yang kamu maksud bukanlah dia, orang ini Nona Mawar setengah tahun yang lalu adalah istriku.”
Bukan hanya James, bahkan Beni dan semua orang di sekitarnya terkejut mendengarnya.
David mengulurkan tangannya, dengan mudahnya menarik wanita itu dari lengannya James, “Silakan nikmati waktu kalian, ada yang ingin saya katakan kepadanya.”
Tanpa memberikannya kesempatan untuk mengatakan sesuatu dia menarik wanita itu ke arah toilet pria.
Di dalam masih ada beberapa pria yang sedang buang air besar, melihat wanita itu masuk ke dalam, dengan terburu-buru menutup celananya.
“Kalian semua keluar.” Di kota H tidak ada yang tidak mengenal wajah David, beberapa pria di sana belum sempat menutup celananya, dengan terburu-buru mengangkat celananya dan keluar.
Beng——
David mengunakan kakinya menutup toilet pria itu, mengunakan tangannya menjambak rambut wanita itu, menariknya ke atas wastafel lalu mengarahkan wajahnya ke cermin: “Mawar? Bella, kamu sungguh menggangap saya tidak berani membunuhmu?!”
Pria itu melihat ke arah cermin, sudah setengah tahun lamanya, David malah semakin dingin, dia terlihat seperti seorang singa yang bersiap menerkamnya, detik selanjutnya dia akan menerkamnya dan mencabik-cabiknya menjadi bagian kecil, lalu menikmati dagingnya.
Bella merasa dirinya seperti di bakar, dengan cepat menundukan wajahnya tidak berani untuk melihatnya, seluruh tubuhnya bergetar karena ketakutan, pembuluh darah dari atas kepalanya tiba-tiba berdetak kencang, hatinya seperti mau melompat keluar dari tengorokan.
“Kenapa, apakah kamu sudah tuli?” Kulit kepalanya di putar kebelakang merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan, David menarik rambutnya lalu mengarahkan wajah wanita itu ke arah wajahnya, “Apakah kamu bisu?”
Bella tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, yang terdengar hanya suara rengekan kecil.
David mendekati dia, lalu mengigit telinganya, dinginnya suara yang masuk telingga satu persatu kata mengetuk gendang telinganya: “Jika kamu tidak mengatakan apapun, saya akan benar-benar membuatmu menjadi orang yang tuli dan bisu!”
“Baik saya akan berbicara...”
Tetapi dia bisa mengatakan apa? Setiap inci dari hati Bella tengelam ke dalam, tengorokannya seperti tersumbat buntalan kapas, waktu sudah lewat begitu lama satu katapun tidak bisa keluar dari mulutnya.
“Bella, kamu memang sangat murahan!” tangannya yang besar perlahan mengengam rambutnya dengan kencang, dan air matanya menetes karena kesakitan: “Sungguh menakjubkan anak ke ketiga Nona Bella pergi menjual diri ke pasar malam? Kamu sungguh kotor!”
Setelah selesai bicara, dia langsung membuka keran air wastafel, lalu menarik rambutnya dan menekannya ke bawah.
“Glok... glok...” Seluruh bagian kepala Bella masuk kedalam air, dia berada di ambang pintu kematian, perasaan tercekik satu inci per inci semakin dalam, dengan sangat hebatnya dia memberontak, tetapi perlahan tangannya kehilangan kekuatan, dan tidak dapat bergerak lagi.
Dia merasa dirinya sendiri akan mati, saat itu dia baru di tarik David keluar, dan melemparnya ke lantai.
Dia berusaha mati-matian untuk menghirup udara untuk menyelamatkan nyawanya, di karenakan otaknya kekurangan udara terlalu lama membuat matanya tidak dapat melihat apapun. Suara David seperti dewa di surga suaranya datang dari atas: “Saya peringatkan kamu, selain pemakaman, jangan membuat saya melihatmu lagi. Apakah kamu menganggap perkataan saya hanyalah angin lewat saja?”
“Tidak...” dengan suaranya yang serak, Bella sambil mengambil nafas, lalu sambil menjelaskan: “Saya akan segera pergi...”
David berjongkok, dengan mengunakan ibu jarinya dengan kuat menggosok tato mawar yang berada di sebelah kiri wajahnya, “Kenapa, Apakah penjualannya lagi sepi? Setengah tahun lamanya masih tidak dapat mengumpulkan uang untuk membeli sebuah tiket pesawat?”
Bella karena kesakitan membuat nyalinya sedikit menciut, tetapi malahan memancing pria itu berbuat kasar teradapnya, ketika tangannya berada di dagunya dia tidak bisa bergerak, dan tangan satunya lagi terus mengelus kelopak bunga mawar tersebut dikarenakan basah tato mawar itu terlihat lebih menarik, seperti kucing yang sedang mempermainkan tikus, menikmati karena dia takut dan bergemetaran, “Di karenakan kamu dengan suka rela untuk menjual dirimu sendiri, jadi saya tidak perlu memberikan muka ke keluargamu lagi.”
David ingin mengumumkan berita secara terbuka bahwa Bella di Klub Malam menjadi wanita yang menemani pria untuk minum bir, bagaimana bisa adiknya leluasa bersekolah...
Bella terkejut dan membuka besar bola matanya: “Jangan, saya mohon kepadamu... David, saya akan dengan cepat meningalkan tempat ini, saya berjanji...”
David sangat puas melihat air matanya menetes keluar, “Ingin saya berbelas kasih bukannya tidak mungkin, hari ini buat saya senang. Mungkin saja saya akan memberikan keluarga mu reputasi dan nama yang baik.”
Bella menangis memohon kepadanya: “Kamu ingin saya melakukan apa, apa saja boleh...”
David mengangkat sudut bibirnya, terlihat jahat dan tertarik pada tawarannya “Bukannya kamu suka menjual tubuhmu? Nah kali ini kamu bisa jual sampai puas.” Dia menarik lengan Bella berjalan kembali ke kamar VIP, dengan satu tendangan kaki membuka pintu, dan melempar Bella ke dalam kamar tersebut.
Tubuh bella yang basah kuyup, pada dasarnya bajunya tidak tebal menempel di atas kulitnya, membuat lengkungan yang terlihat sempurna. Wajah yang yang basah, walaupun air menghapus bedak di wajahnya, tetapi warna kulit yang seperti itu terlihat sangat menyedihkan, wajah yang terlihat seperti anak kecil sungguh menarik perhatian para lelaki.
Kejadian yang terjadi ini sangat tak terduga, membuat satu ruangan itu hening tanpa suara. Meskipun dia adalah mantan istrinya setidaknya pernah menjadi istrinya David. Paling sedikit berberapa orang disini pernah bertemu dan berbicara dengan mawar, Jika David marah kepada mereka, bukan hanya bisnis mereka yang tidak berjalan, takutnya mereka tidak dapat bertahan di kota H lagi...
Beni yang pertama bereaksi, dengan alis mata yang di tarik ke bawah berbicara kepada David: “David, tenangkan diri anda, maaf kan saya karena tidak tahu kedudukan saya.”
David dengan cepat melihat sekeliling, terdengar suara yang dingin “heh”, lalu dengan gembira kembali ke tempat duduknya, “Semua orang datang kemari hanya untuk mencari kesenangan, dari pada senang sendiri lebih baik kita senang-senang bersama. Di sini ada mawar lebih baik kita nikmati bersama.”
Bella mendadak mengangkat kepalanya, Pria itu ingin dia...
Banyak novel menarik hanya ada di #Funread
Judul Buku "Pernikahan yang Konyol"🌞📖

Top 3 Ad Creative of FunRead - WebRead & Pulau Komik

Ad Details :

Headline :Nama buku:Pernikahan yang Konyol

Text :Nilai rekomendasi: ⭐⭐⭐⭐⭐
🌞📖📖📖
Bab 1 Pernikahan Yang Hancur
Alat tes kehamilan, terlihat dua garis warna merah. Bella memegang alat itu dengan erat, seluruh jarinya memutih, dan hampir tidak dapat mengendalikan tubuhnya yang terus bergetar.
Dia menelepon nomor yang di kenalnya, teleponnya terus dijawab oleh mesin penjawab otomatis: Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Sebenarnya bukan tidak aktif, tetapi di blokir oleh pria itu.
Bella tersenyum pahit, dia bertanya kepada pembantu di rumahnya untuk meminjam telepon, tidak lama teleponnya langsung di angkat.
“Merry, Ada apa?”
“......David ini saya.”
Dia terdiam untuk waktu yang lama, lalu hanya menyeringai :“Bella, kamu sungguh bisa memainkan sebuah trik!”
Setelah selesai bicara, bersiap untuk menutup telepon.
Bella dengan terburu-buru mengatakannya: “Tolong jangan tutup teleponnya! Tolong jangan tutup teleponnya... David, saya hamil...”
Jantungnya berdebar-debar, Bella sangat gugup mengepalkan tangannya, menunggu keputusan laki-laki tersebut.
Dia merasa dirinya, di mata pria itu merupakan wanita berhati ular yang sangat beracun, dan merasa dia seorang pembohong besar.
Kedatangan seorang anak itu, mungkin bisa memperbaiki hubungan kita, dan mungkin saja dia bisa memandang saya mengandung anaknya, lalu menghabiskan sisa waktunya untuk tinggal bersamaku...
“Gugurkan saja anak itu”
Dengan tanpa ragu-ragu, dia mengunakan kata-kata yang sedingin es, seperti satu ember air dingin jatuh di atas kepala Bella.
Bella seperti tersambar petir, menahan emosi: “Dia itu adalah darah dagingmu!”
Suara David seperti badai salju yang menembus ke dalam tulang, “Kamu tidak pantas mengandung anakku.”
Tut... tut... tut...
Dia menutup teleponnya!
Sepuluh menit kemudian.
Pintu depan villa di dorong kuat oleh seseorang, membuat Bella terkejut, seketika tatapannya menjadi kosong, di depan dia hanya melihat David yang berdiri berlawanan dengan arah cahaya, tatapannya yang dingin menancap ke dalam perutnya.
“Jika kita menyianyiakan waktu akan memperburuk keadaan di sini. Ayo sekarang pergi ke rumah sakit untuk mengugurkan anak itu.”
Bella seketika merasa panik, berusaha mengeluarkan senyum di wajahnya: “David, anak ini tidak berdosa...”
“Bagaimana dengan Anqila? Apakah dia berdosa?” Pria itu mencekik lehernya, karena menahan rasa sakit air mata Bella mengalir keluar: “Jika bukan karena kamu memberikan saya obat itu lalu naik keranjang saya, yang menikah dengan saya pasti Anqila! Dia tidak akan sakit hati lalu pergi ke Klub malam untuk bermabuk-mabukan, dan mati dengan mengenaskan!”
Bella berusaha melepaskan diri, “Sekelompok orang yang menelanjanginya itu bukan saya yang memanggil mereka, dia adalah kakakku. Bagaimana bisa saya menyakiti dia?!“
David dengan sekuat tenaga menghempaskannya ke lantai, berlutut lalu mencubit dagunya: “Sekelompok orang itu sendiri mengaku bahwa kamu yang menyuruh mereka! Saat Polisi menginterograsi saya sudah mendengar semuanya!”
“Bagaimana bisa... David tolong percayalah padaku, saya benar-benar tidak ...”
“Bahkan sampai sekarang kamu masih berdalih?” David menjengut rambutnya sampai seluruh tubuhnya terangkat, ketidak peduliannya telah memutuskan hubungan mereka, dan membuat dia jatuh ke dalam rumah yang sangat dingin: “Bella, kamu memang sangat kejam yang seharusnya mati adalah kamu!”
Sakit di bagian kulit kepala sudah mati rasa, tetapi tidak sesakit bekas luka di hatinya, Bella menangis sampai tidak bersuara lagi: “David saya tidak memberikanmu obat bius, saat itu saja juga pingsan, ketika bangun kamu sudah berbaring di sampingku. Jika saya tahu kamu cinta terhadap kakak saya, saya tidak akan mungkin menikah denganmu...”
Pria itu sesuka hatinya melempar dia ke samping, seolah-olah dia selembar kain rusak.
Sakit. Rasa sakit yang masuk ke dalam hati.
Seluruh tubuh Bella mulai bergemetaran, dengan berhati-hati melindungi perutnya, berlutut di depan hadapannya, memohon belas kasihan mengatakan: “Saya tahu kamu sangat membenci saya. David, kamu ingin memperlakukanku seperti apapun saya akan menerimanya, permintaan saya hanya satu yaitu ampuni nyawa anak ini, anggap saja saya memohon kepadamu...”
“Tidak mungkin.”
Dua kata yang di ucapkannya menghancurkan seluruh harapannya. Dan di detik berikutnya, seluruh pakaiannya telah di koyak, bahkan pakaian bagian bawah juga tidak bersisa.
Pria itu menyeretnya dengan telanjang bulat berlutut di depan altar Anqila: “Pada hari kematian Anqila juga seperti ini setiap inci tubuhnya di penuhi luka, kamu juga harus merasakan apa yang telah diderita olehnya, selama satu malam berlutut meminta maaf di depan Anqila !”
Bella tidak dapat merasakan dingin lagi, matanya tertutup. Dia tahu secara tidak langsung membuat Anqila mati dengan mengenaskan, jadi dia selalu berdoa untuk jiwa Anqila. Selama tiga tahun pernikahannya setiap hari dia menyesali perbuatannya.
Berlutut di depan kakaknya, dia bersedia.
Bella berkata: “Baik, saya sudah berlutut, tetapi anak...”
“Baik-baik sekarang belutut, besok baru kita bicarakan.” David memutar tubuhnya, dan naik ke atas, di ruang tamu hanya tersisa pakaian yang terkoyak dan keadaan yang berantakan.
Di bawah lututnya Bella merupakan lantai marmer yang sangat dingin, hawa dingin itu masuk ke dalam tulang, dan masuk kedalam hatinya. Demi anaknya. Dia rela untuk berlutut, menerima semua kepahitan ini.
Setelah tengah malam, di bagian luar mulai terdengar suara petir menyambar, udara berubah menjadi sedingin es, Bella kedinginan sampai membuat bibirnya berubah warna unggu, menggigit keras giginya menahan penderitaan ini, sepasang tangannya melindungi perutnya, memberikan sedikit kehangatan kepada bayinya.
Akhirnya, langit menjadi cerah.
David muncul dari lantai dua di sebelah tangga, dia sedang berbicara dengan seseorang di dalam telepon, perlahan turun dari tangga.
Bella melindunggi perutnya, menantikan dia turun.
“David, Anak ini.. bolehkah saya...membiarkannya hidup...”
“Saya tidak bisa membunuhnya dengan tanganku sendiri.”
Pria itu berkata begitu membuat hatinya merasa tenang, akhirnya dapat bernafas dengan lega, Bella merasa sedih sedikit lagi mengeluarkan air mata: “David, terima kasih...”
“Jangan berterima kasih terlalu awal.”
Tidak lama suara David terdengar, dari luar villa terdengar suara pintu di dorong, satu rombongan pria berbadan besar masuk ke dalam, dengan hormat menyapanya: “Bos David.”
“Baik” David menunjuk ke arah Bella yang berlutut sampai tidak dapat berdiri lagi, “Bawa dia ke klub malam, kalian harusnya sudah tahu harus berbuat apa.”
Bella hanya diam kaku di sana, klub malam, bukannya itu tempat Anqila meninggal.
Terlihat seperti sebuar bar, tetapi sebenarnya tempat itu merupakan tempat berjudi, dan tempat wanita malam beroprasi!
Ternyata yang di katakan tidak akan“Mengunakan tangan sendiri” membunuh anak saya, ternyata ini arti sesungguhnya!
Pria itu ingin dia pergi ke klub malam menerima semua penghinaan itu, lalu mengugurkan anak itu...
“Bella, sudah saya bilang, hutang darah harus di bayar dengan darah.”
Wajah wanita itu sekejab berubah pucat, mengelengkan kepalanya dengan putus asa. Sayang sepasang kakinya telah mati rasa dan tidak dapat berdiri lagi, dia berusaha mengapai kakinya David, dengan sangat hina berkata: “David, saya mohon kepadamu, yang saya kandung ini adalah anakmu. Tunggu anak ini lahir, kamu ingin bagaimana menyiksaku saya tidak keberatan...”
David menendangnya: “Ini merupakan hutangmu terhadap Anqila, kamu harus membayar dengan cara yang sama!”
Memberikan isyarat pada pengawalnya: “Bawa dia pergi.”
Dengan matanya melihat pengawal telah membawanya, Bella menangis sebesar-besarnya, dan bersujud di depan pria itu:“David, saya berlutut di depanmu, ampuni anak ini, saya mohon padamu...”
Peng, peng, peng…
Bunyi dahi yang menyentuh lantai, terdengar suara yang keras. Tetapi dengan tatapan dingin David hanya melihatnya saja, dan tidak bergerak sedikitpun.
Tidak berdaya, Bella berlutut mengarah ke posisi jiwa Anqila, menangis sampai tidak bersuara, “Kak saya bersalah, saya tidak benar, saya minta maaf kepadamu. Jika jiwamu ada di langit tolong bujuk David, ya? Saya mohon kepadamu kak...hu...”
Urat di kepalanya tiba-tiba mengencang, David menjambak rambut dia dan memaksa dia mengangkat kepalanya, satu lagi tangannya mencekik lehernya, tangannya perlahan mencekeknya semakin kuat: “Jangan kira setelah kamu meminta maaf semua masalah telah terselesaikan. Hutangmu terhadap Anqila tidak akan pernah bisa terbayar!”
Melihat kebelakang ke arah pengawal, “Kalian masih diam menunggu apa!”
“uhuk... uhuk....” Bella dengan kuat di banting ke lantai, dengan batuk yang parah, tenggorokannya terasa sakit seperti terbakar, pengawal telah datang untuk membalik badannya, mengunakan tali yang tebal mengikat kaki dan tangannya, bertanya: “Bos David, mau membawa dia pergi ke klub malam kan... Apakah ingin di bawa untuk melayani tamu?”
Itu adalah istri dari Bos David, pengawal tidak berani bertindak sembarangan, harus bertanya yang jelas dulu baru bertindak.
sepasang matanya David yang tatapannya penuh ancaman: “Klub malam mau melakukan urusan apa, apakah saya harus mengatakannya lagi?”
“Mengerti, saya akan menjelaskannya kepada bos yang ada di klub malam.”
🌞📖📖📖
Bab 2 Tidak Mau Bercerai, Saya Hanya Bisa Membiarkan Dirinya Kehilangan Pasangannya
Bella memohon untuk pengampunan, dengan telanjang bulat dia di lempar masuk ke dalam mobil, saat perjalanan menuju ke klub malam tubuh Bella sudah bau kotor dan kotor karena kejadian di ruang bawah tanah tersebut.
Dengan sedikit kebingungan, seseorang memegang kepalanya, dengan sedikit tidak percaya mengatakan: “Ini orang barunya ? Tampangnya lumayan.”
“Karena kamu orang baru, tentu saja saya akan mengajari kamu peraturan di sini.” Belum selesai bicara , satu lengan yang penuh dengan tenaga menampar pipi Bella,membuatnya terpental jauh.
Telinganya berdenging, tangan dan kaki Bella terikat membuatnya tidak dapat bergerak, “Kalian mau melakukan apa?”
“Melakukan apa?”Seorang wanita yang menggunakan Pakaian yang seksi, dia menggunakan bagian yang tajam dari sepatu hak tinggi lalu di tusukannya di wajah Bella, seketika darah keluar dari wajahnya , “Lihat tampangmu yang seperti ini, menyuruh kamu melayani tamu, jika nanti semua tamu mencari kamu, bagaimana kami bisa mencari uang lagi?”
Bella menggeramkan giginya, di mulutnya mengalir cairan yang manis rasanya, “saya tidak bisa melayani tamu, kalian tahu perusahaan LS ? Saya merupakan istri dari pemimpin tertinggi perusahaan LS!”
Perusahaan LS yang di maksud adalah perusahaan David.
“Waaa, Tidak usah pura-pura bodoh?” Wanita itu dengan senyum manisnya, dan menamparnya lagi, “Saya sangat ketakutan, jika kamu adalah keluarga orang kaya, bagaimana bisa suamimu mengirimmu ke tempat kami, melakukan pekerjaan yang sama menjual tubuhmu?”
Bella hanya diam, dia memiliki kedudukan sebagai istri orang kaya yang seharusnya milik Anqila. “Nona dengan kulit yang lembut turun ke laut untuk merebut makanan kami? Saya akan menghias wajahmu!” Satu lagi wanita mendatanginya, sekali melihat wajah Bella membuat dia menjadi marah.
Kukunya yang tajam mencakar di wajahnya dengan membabi buta, seketika darah yang panas keluar menutupi matanya.
Di depan matanya, hanya terlihat merah, dan terlihat hampa tanpa ada akhirnya.
Bahkan wanita itu masih belum senang, mengunakan sepatu hak tinggi berkali-kali menendangi tubuhnya: “Siapa suruh kamu sangat cantik, siapa suruh kamu datang kesini untuk merebut makanan kami, Saya akan menghancurkan rupamu dulu, lihat apakah masih ada orang yang mau memesanmu!”
Seluruh tubuhnya terasa sakit, Bella perlahan kehilangan kesadarannya, kehilangan kesadarannya untuk melindungi perutnya, di dalam perutnya masih tersimpan anaknya.
Tiba-tiba, seseorang dengan sangat kuat menghantam perutnya一dum——
“Aa——”
Bella tersadar kembali karena rasa sakit.
Di dalam seluruh bagian perutnya seperti ada mesin penggiling daging yang sedang beroprasi, saking sakitnya dia terus mengeluarkan keringat dingin, di bawah tubuhnya di penuhi dengan cairan darah yang merah terus mengalir keluar, dan seluruh udara di sekitarnya segera di penuhi oleh bau darah.
“Wa,Bagaimana dia bisa mengeluarkan darah!”
“Bagaimanapun saya menendangnya dia tidak merespon, apakah mungkin dia telah mati?”
Bella di ambang kematian, nafasnya perlahan melemah, anak, anak dia, di dalam tubuhnya mengandung janin yang berumur dua bulan, sekarang berubah menjadi genangan darah!
Seketika dia jatuh ke dalam kegelapan yang tak bertepi.
Sebelum dia jatuh pingsan, dia berpikir akan lebih baik jika saya mati seperti ini, lebih baik dari pada mengotori nama keluarga mereka di klub malam ini.
“Dia benar-benar sudah tidak sadarkan diri, cepat beri tahu Kak Jane untuk memanggil ambulan!”
......
Di dalam rumah sakit, Bella sempat tersadar sebentar, tangan dan kakinya berada di meja operasi, Peralatan operasi yang sedingin es masuk ke dalam tubuhnya, saking sakitnya membuat seluruh tubuhnya terasa dingin
Dokter memperhatikan bahwa dia sudah tersadar dan berkata: “Nona, anakmu tidak terselamatkan lagi, sekarang saya sedang membuang janin di dalam kandunganmu.”
Jadi benar, mendengar dokter memutuskan bahwa anak saya sudah tidak terselamatkan, akhirnya dia tidak menahan tangisnya lagi.
David!
Semua kesalahan ini dikarenakan dia sangat mencintai David!
Dia mencintainya bagaikan hidupnya, tetapi pria itu membencinya bagaikan tulang. Tiga tahun lamanya, Setiap hari dan setiap waktu dia selalu memikirkan untuk tidak dendam kepada Anqila!
Tetapi, anak itu tidak berdosa, bagaimana bisa pria itu begitu kejam...
Anakku, ibu bersalah kepadamu, karena keegoisan ibu telah menyakitimu, ibu tidak seharusnya menelepon pria itu...
Tetapi sekarang semua itu telah terlamat.
Dokter tanpa menunjukan rasa kasihan, “Angota keluargamu tidak ada yang datang, tidak ada orang yang dapat menanda tangani ijin memberikan obat bius, jadi berdasarkan peraturan rumah sakit tidak memberikanmu obat bius.”
Dinginnya peralatan operasi di dalam tubuh, rasa daging yang di putar, yang dibelah, dan rasa sakit di tusuk benda tajam. Rasa sakitnya membuat dia menangis dengan sangat menyedihkan.
Akhirnya, Bella telah lelah, dia menyentuh wajahnya dengan tangannya. Tangannya basah tidak tahu basah karena air mata atau air keringat yang telah mendingin. Tiga puluh menit lamanya operasi berlangsung, tetapi dia merasa sama seperti satu abad.
Perawat itu memapah dia, dengan kaki yang gemetaran berjalan keluar dari ruang operasi, Perawat itu memperingatkannya : “Nona, tolong segera beri tahu keluarga anda, untuk melunasi biaya pengobatan.”
Dia di antar kesini dengan tanpa busana, jangan bilang bahwa dia tidak membawa uang, bahkan untuk baju saja di berikan oleh perawat yang baik hati.
Jika David...
Jika saya bilang keguguran, seharusnya dia rela untuk membayarnya, dia tidak memiliki sedikitpun belas kasihan terhadap anaknya....
Bertanya kepada perawat apakah saya boleh meminjam telepon untuk menelepon David.
Tidak ada orang yang menjawab, satu kali lagi menelepon, dia sudah mematikan teleponnya.
Bella hanya bisa menelepon kakeknya David.
Setengah jam kemudian, di pintu masuk kamar pasien.
kakek David mengayunkan tongkatnya ke tubuh David: “Dasar anak yang tidak berbakti, Anak yang di kandung oleh Bella adalah keturunan dari keluarga kita! Bahkan kamu tidak bisa membiarkannya? Jika mereka terlambat mengantar dia kesini, dia mungkin sudah mati!”
Bella hanya mengatakan bahwa dia dan David bertengkar lalu anak mereka keguguran, dia menghilangkan detail cerita di tengahnya. Orang tua memiliki tekanan darah tinggi, tidak dapat mendengar cerita yang banyak pertumpahan darah.
David tidak menghindar dan tidak bersembunyi, tatapan matanya hanya terus menatap ke tubuh wanita itu, dia seperti melihat sebuah lubang, “Itu merupakan dosamu kamu pantas mendapatkannya.”
kakek david marah sampai seluruh tubuhnya bergetar, menunjuk dia berkata: “Tutup mulutmu! Cepat minta maaf dengan Bella!”
“Tidak mungkin.” David kali ini menahan tongkat yang mendatanginya, lalu melemparnya ke samping: “Dia tidak pantas.”
Darah tinggi kakek David seketika naik, perawat dan dokter dengan cepat membawa dia masuk ke ruang gawat darurat.
Dan David, dengan muka yang tanpa ekspresi mengambil sebuah dokumen dari tasnya, melempar ke depan mukanya: “Tanda tangani.”
Dua kata besar dari “Surat Cerai” terlihat sangat jelas di depan matanya.
Bella seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat dingin: “Jika saya tidak mau menanda tangani surat ini?”
“Saya bukanlah David satu tahun yang lalu, saya yang sekarang tidak ada yang bisa ikut campur dalam pernikahan saya, termasuk keluarga saya” David tidak membawa perasaan sedikitpun mengatakan: “Jika kamu tidak mau menanda tanganinya, nah saya hanya bisa membuat diri sendiri menjadi duda.”
“Saya tidak percaya kamu bisa mengabaikan hukum di negeri ini, dan menutupi semua kebenaran!”
“Jika begitu mari kita coba.”
Tubuh yang baru saja melewati meja operasi masih terasa sakit, muka Bella yang pucat, mengendurkan tengorokannya: “David, apakah kamu begitu membenciku?”
David dengan sangat tenang mengangguk: “Saya sangat membencimu, sekarang saya mau kamu pergi menemani Anqila di dalam kuburan!”
Bella tahu yang dikatakannya itu adalah benar, jika bukan karena kakek David berada disini, takutnya pria itu sungguh membuatnya tidak dapat bangun lagi.
Dia habiskan waktu selama 3 tahun untuk pernikahan yang tidak ada harapan itu, dan memakan nyawa anak sebagai ganjarannya.
Dia mengambil surat cerai lalu membacanya, tersenyum pahit, David menginginkan dia di hapus dari keluarga besarnya.
“David, kamu pasti akan menerima ganjarannya.”
Dia menyeringainya : “Saya dari awal tidak percaya akan ganjaran, kamu telah membuat Anqila mati, membuat dia mati mengenaskan seperti kecoa.”
“Saya tidak akan menandatanganinya.”
“Yah kamu lihat saya nanti.”
Pintu itu dibanding dia dengan keras, terdengar suara seperti gemuruh gempa bumi.
Bella memeluk kedua kakinya, akhirnya dia menangis karena ketidakadilan yang di rasakannya selama 3 tahun.
Setelah kakek David keluar dari ruang gawat darurat, langsung di antar kerumahnya, setelah itu David tidak pernah terlihat lagi, hanya ada asistennya yang datang, mengatakan kepadanya:“David menyuruhku menyampaikan satu pesan, selain datang ke pemakaman kamu, dia tidak ingin menemuimu lagi. Nona Bella, sebaiknya kamu cepat tinggalkan kota H ini...”
Setelah Asisten David pergi, Badan Bella bergoyang lemah dan tidak dapat berdiri dengan baik, operasi itu menyebabkan dia kekurangan darah, dia jatuh pingsan di dalam kamar pasien.
Ketika dia terbangun, dia sudah berada di sebuah ruangan kecil dan sempit, di dinding tertempel berbagai poster wanita seksi, dengan dekorasi lampu yang berwarna merah muda terlihat sangat mengoda
Ini di...
🌞📖📖📖
Bab 3 Sepertinya Perkataan Saya Tidak Kamu Ingat Dengan Baik
Di depannya duduk seorang wanita 30 tahun lebih dia terlihat menawan, melihat dia sedang mengoleskan lipstik di bibirnya: “ kamu sangat beruntung.”
Bella membuka mulutnya ingin berbicara , tetapi suara yang di keluarkannya terdengar kasar dan berderak,“Kamu adalah...”
“Saya adalah pemilik klub malam ini, semua orang memangil saya kak Jane, David tidak membiarkan rumah sakit untuk menerimamu lagi, dan saya juga tidak dapat membiarkan kamu yang baru saja melakukan aborsi, lalu tidur di jalanan tanpa rumah, jadi saya membawa kamu ke sini.”
Jane mengunakan tangan untuk menunggakkan kepalanya lalu memutar dagunya ke kanan dan ke kiri : “Bella?”
Jane memanggil namanya, “Kamu tidak perlu terkejut apa yang di lakukan oleh David , Kemarin malam dia mengantarmu ke sini, dan tentunya dia akan menyapa saya. Berdasarkan instruksi dia, saya seharusnya membuatmu lenyap dari muka bumi ini dengan sendirinya itu baru benar, tetapi saya tidak mau rencana pria jahat itu berjalan dengan lancar, makanya saya baru memanggil mobil ambulan.” Api di bola mata Bella telah padam:“Terima kasih karena telah menolong saya.”
“Jangan terburu-buru untuk berterima kasih.” David dan Jane menggunakan kata-kata yang sama, “Selanjutnya kamu berencana mau melakukan apa?”
Dia masih bisa bagaimana?
Di bawah kecerdikan David, jika saya keluar dari Klub Malam ini, takutnya dia mengirimku ketempat yang lebih mengerikan lagi, dan dia akan merasakan segala macam siksaan.
Kematian anaknya membuat hatinya memahami sesuatu. Dia sudah memikirkannya , jika bisa menemani anak pergi, hidupnya juga tidak akan menyakitkan seperti ini.
Tetapi dia beruntung karena tidak jadi mati, dan dikarenakan dia masih hidup tentunya harus memiliki rencana hidup ke depan. Dikarenakan ayahnya menghabiskan seluruh kekayaan mereka, dia sudah merasakan kesombongan manusia, telah belajar untuk melepaskan sikap keangkuhan seorang anak orang kaya, dan menghadapi suramnya kenyataan hidup ini.
Dia masih memiliki seorang adik yang harus di hidupi, dia harus mencari uang demi membayar uang sekolah , lalu menyimpan uang untuk adiknya kuliah. Dan lagi kakaknya yang sedang sakit parah koma tidak sadarkan diri, setiap hari dia harus membayar biaya pengobatan yang sangat mahal. Sudah tidak ada lagi yang dia diharapkannya, tetapi adiknya masih memiliki masa depan yang cerah, hanya dia seorang satu-satunya harapan keluarga Bella.
“Saya ingin tinggal di sini.”
Anqila mati di sini, David pasti sangat membenci tempat ini, dan dia tidak mungkin datang kemari tempat yang aman, Di sini merupakan tempat teraman, Dikota H ini tidak ada tempat yang lebih aman dari tempat ini.
Hanya tidak bertemu dengannya, dia bisa bersembunyi disini dan terus berjuang sampai nafas terakhirnya, baik-baik mencari uang untuk sekolahkan adiknya ...
Kak Jane hanya bermain dengan kuteks di kuku jarinya: “Kamu sudah tahu di sini kami melakukan apa?”
“Sudah tahu.”
“Apakah kamu bersedia menjadi gadis yang menemani tamu minum bir? Nona, jangan kamu kira hanya menemani mereka minum, kebanyakan bir hanyalah sebagai umpannya, acara utamanya akan keluar di belakang.”
Bella mendengar suara musik yang menurunkan moral di lantai dansa, dan lagi terdengar suara kedua tubuh saling bertumburan dari kamar sebelah. Dia mengangukan kepala: “Saya bersedia.”
Tetapi Kak Jane berkata: “ Di wajahmu terdapat bekas luka, tidak mungkin ada tamu yang mau memesan kamu.”
“Saya bisa melakukan pekerjaan yang kasar seperti mencuci piring, dan membersikan lantai.”
Kak Jane sepertinya mendengarkan sebuah lelucon; “Kamu? Anak dari keluarga terpandang?”
Bella hanya mengganguk, “Mulai dari sekarang tidak ada lagi Bella sebagai anak dari keluarga terpandang, Bella yang sekarang hanyalah seorang gadis penjaga kebersihan di klub malam. Kak Jane, saya mohon kepadamu terima saya, saya bersedia melakukan apapun.”
Kak Jane terlihat sedang berpikir, dan pada akhirnya wanita itu menganggukan kepalanya: “Sangat disayangkan jika mukamu yang cantik itu di jadikan seorang petugas kebersihan. Yang paling penting dari bisnis ini adalah menaruh martabat di bawah kaki, asalkan kamu bersedia, saya bisa membuatmu terlahir kembali.”
Jane mencari dokter terbaik untuk mengobati luka di wajahnya. Seluruh bagian dari tubuhnya telah sembuh, hanya saja ada satu bagian di wajah sebelah kiri, bagaimanapun di obati bekas luka itu tidak kunjung menghilang, meninggalkan sebuah luka yang membuat wajahnya terlihat jelek. Jane langsung mencari seorang ahli tato tubuh, di wajah bagian kanannya di tato setangkai bunga mawar yang terlihat sangat mengoda.
Seniman tato itu sangat menguasai seni mentato tubuh, bunga mawar itu bukan hanya terlihat indah tetapi juga menutupi bekas luka di wajah, ditambah dengan tangkai bunga itu membuatnya terlihat lebih indah, dan beberapa bingkai yang berbentuk kail terlihat sungguh mempesona. Bella bercermin melihat dirinya sendiri, dia merasa sedikit terkejut dan tidak bisa mengatakan apapun.
“Kelak namamu berubah menjadi Mawar. ”Jane sangat puas menatap wajahnya yang sekarang: “Ingat, kamu hanya menemani tamu minum, tidak turun ke lapangan, membuat orang ingin merasakanmu tetapi tidak mendapatkannya, yang seperti itu baru sangat membuat orang tertarik ...”
Bella mendapatkan pekerjaan yang aman, Kak Jane mendapatkan pohon uang, tuan rumah dan tamu sama-sama menikmati, senang bekerja sama denganmu.
Kak Jane bahkan mengajarinya dengan tangan sendiri bagaimana cara menghadapi pria, mengajarinya bagaimana cara menjual lebih banyak bir.
Lima bulan kemudian, Bella telah menghapus bersih kehormatannya, mengandalkan wajah yang cantik dan dengan keahlian khusus berjalan dari pria ke pria yang lain, yang di katakan Kak Jane memang benar, laki-laki memang makluk yang menyedikan, meneteskan air liur hanya karena melihat kecantikannya tetapi tidak memiliki cara untuk mendekatinya, dan hanya bisa membeli bir untuk berjumpa dengannya. Bulan pertama dia bekerja, dia dapat menjual bir lebih banyak dari semua orang.
Hari ini, Bella selesai bekerja, kembali ke kamarnya bersiap untuk melepas make up, tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya: “Mawar, kamu pergi menyambut tamu di ruangan VIP.”
Dia adalah Vanny yang memiliki hubungan yang tidak terlalu baik dengannya, Bella mengerutkan alisnya, “Kak Jane pernah mengatakan, saya sehari hanya boleh menemani satu tamu, hari ini saya sudah pergi menemani bos dari Perusahaan Sinar Surya.”
Vanny malah mengeluarkan wajah tidak sabaran: “Tamu itu memesan namamu! Bahkan untuk menemani tamu yang memiliki banyak uang kamu tidak mau pergi, dan hanya duduk di dalam toilet makan kotoranmu sendiri.”
Setelah selesai mengatakan perumpamaan yang dia rasa tidak tidak begitu tepat, dia mengerutkan alisnya dan menghimbaunya : “Kamu jangan lupa Kak Jane demi mengobati lukamu telah menghabiskan berapa banyak uang, bahkan memintamu untuk menolong Kak Jane untuk menjalankan bisnis saja kamu tidak bersedia?”
Dia memang memliki hutang budi terhadap Kak Jane, Jadi dia hanya bisa menggangukkan kepalanya, “Baik, saya akan segera pergi.”
Bergegas memperbaiki penampilan sendiri, Bella membuka pintu kamar VIP.
Senyum di wajahnya seketika mengeras tidak dapat bergerak.
Lampu merah seketika menyorot anggur biru, wajah yang terlihat familiar duduk di tengah, semua bagian sofa duduklah beberapa orang yang sangat familiar, semua adalah orang yang memiliki nama di kota H ini, di antaranya yang baru saja Bella temani, dia adalah Bos Beni. Sekelompok orang itu dengan hormat menyambut pria itu ketempat tempat duduk utama, dan dengan membungkuk jika mau mengatakan sesuatu.
Tetapi orang yang duduk di tempat utama itu, menunjukan sifat yang sangat arogan seperti tangan yang besar sedang meremuknya membuat dia sulit bernafas.
Seketika waktu telah berlalu setengah tahun, sekali lagi dia melihat David, Bella merasa seluruh badanya mengeluarkan cairan darah mengalir keluar.
Dia ketakutan memilih mundur keluar dari ruangan itu, dengan langkah yang cepat pergi dari sana. Dia sangat ingin pergi dari sini tetapi seseorang di belakangnya menarik lengannya, membuatnya terkejut sampai mengeluarkan suara.
Bos Beni terkejut melihat reaksi belebihannya: “Mawar, semua telah datang ke tempat ini, tetapi kenapa kamu pergi?”
Bella menenangkan detak jantungnya yang berdetak dengan cepat, terasa sangat sulit untuk membuat senyuman: “Bos Beni, saya sungguh minta maaf, saya hari ini merasa tidak enak badan, boleh saya menyuruh orang lain mengantikan saya.”
“Tidak bisa begitu, saya dan David sudah mengatakan, kamu adalah Mawar yang kecantikannya sudah tersebar kemana-mana, jika seluruh wanita di Klub Malam ini di gabungkan juga masih tidak dapat menandingi kamu seorang, kamu tidak boleh membuat saya mengingkari janji ya kan?”
Melihat wajahnya yang memucat, terlihat memang benar dia tidak enak badan, Bos beni menunjukan rasa pedulinya: “Mawar, kamu angap saja membantu saya mengerjakan satu pekerjaan, jika hanya kamu berhasil berbisnis dengan Perusahaan LS, semua bir kalian tahun ini saya beli, menurutmu bagaimana? Saya tahu peraturanmu, jangan khawatir, David sangat menjaga hubungan antara pria dan wanita, saya tidak akan mempersulitmu, kamu hanya menunjukan mukamu sebentar saja, bagaimana?”
Bella menghindarinya dengan berkata: “Bos Beni, Saya sungguh tidak enak badan, saya takut membuat semuanya kacau, kamu panggil wanita yang lain saja...”
Kata-kata yang tersisa hanya tersumbat di tenggorokan.
Tidak tahu kapan David telah keluar dari kamar tersebut, langkah demi langkah berjalan ke arah dia.
Dia merasa sangat ketakutan tidak berani memperlihatkan wajahnya, mengunakan tato mawarnya untuk menutupi wajahnya, dengan membuat rambutnya berantakan menutupi pipinya.
Tetapi jari yang kuat dengan mudah melewati Beni, dengan sangat akurat memegang dagunya, dengan kuat membalik wajahnya, di mulutnya terlihat lekukakan ekspresi yang sedang menikmatinya: “Mawar?”
🌞📖📖📖
Bab 4 Kamu Menggangap Saya Tidak Berani Membunuhmu?
Bella sangat ketakutan sampai seluruh tubuhnya bergetar, bagaimana bisa dia di sini, bagaimana bisa!
Dikarenakan kematian Anqila, dia sangat membenci tempat ini, kenapa dia bisa muncul disini...
“Sepertinya kamu tidak mengingat dengan baik kata-kataku.” Dia menekan dagunya lalu perlahan melepaskannya, seperti seekor ular yang dingin, satu inci demi satu inci melilit lehernya, tenaganya perlahan semakin kuat.
Dia semakin merasa kesulitan bernafas, Bella sekuat tenaga melepaskan tangannya, tetapi telapak tangannya dia sama seperti besi logam, bagaimanapun mencoba dia tidak dapat mengerakannya.
Wajahnya di karenakan menahan nafas berubah warna menjadi unggu, dia dicekik sampai seluruh tubuhnya tidak menyentuh tanah, udara terasa semakin menipis....
Penglihatannya perlahan-lahan menggelap, waktu itu tiba-tiba mendengar seseorang yang sedang memperolok-oloknya : “Mawar? Bukannya sudah saya bilang untuk menunggu saya, kenapa kamu pergi menemani David?”
Pria itu berjalan ke depan, melihat wajahnya seketika terlihat sedikit terpesona, sambil tersenyum mengatakan: “David, saya tidak tahu wanita saya ini menyinggung perasaanmu? Atas nama saya tolong lepaskan dia, biar saya yang mewakilkannya meminta maaf.”
Belenggu di lehernya mendadak menjadi longgar, Bella langsung terjatuh ke lantai, dia menarik nafas yang panjang untuk waktu yang lama.
David menatapnya dengan merasa jijik, lalu menatap berkata dengan pria itu: “Apakah James mengenal dia?”
Pria itu jongkok lalu mengangkat Bella berdiri, dia merasa kasihan melihat leher wanita itu, “klok... klok...” terdengar dua kali suara lidahnya berderik: “Kamu lihat, kamu sungguh tidak mendengarkanku? Bukannya sudah saya bilang tunggu saya di dalam kamar, mengapa kamu pergi tanpa ijin saya?”
Bella tidak pernah melihat pria ini sebelumnya.
Paling tidak selama setenggah tahun di Klub Malam ini Bella tidak pernah melihat dia.
Bahkan bagi dia pria itu benar-benar orang asing, pria itu mengulurkan tangan menolong dia, Bella melihatnya dengan tatapan yang penuh dengan ucapan terima kasih.
Di tengah matanya senyuman pria itu terlihat begitu bersinar, pria itu mengelus tato mawar wajah bagian kiri,dengan sanjungan berkata: “Oh, sungguh malang nasipmu...”
David menatapnya dengan dingin, dan mengetahui dengan jelas segala masalah, “James kamu sudah berapa lama mengenalnya?”
James memegang dagunya dan memikirkannya sebentar: “Sudah cukup lama saya mengenalnya.”
David menyeringai lalu berkata : “Mungkin orang yang kamu maksud bukanlah dia, orang ini Nona Mawar setengah tahun yang lalu adalah istriku.”
Bukan hanya James, bahkan Beni dan semua orang di sekitarnya terkejut mendengarnya.
David mengulurkan tangannya, dengan mudahnya menarik wanita itu dari lengannya James, “Silakan nikmati waktu kalian, ada yang ingin saya katakan kepadanya.”
Tanpa memberikannya kesempatan untuk mengatakan sesuatu dia menarik wanita itu ke arah toilet pria.
Di dalam masih ada beberapa pria yang sedang buang air besar, melihat wanita itu masuk ke dalam, dengan terburu-buru menutup celananya.
“Kalian semua keluar.” Di kota H tidak ada yang tidak mengenal wajah David, beberapa pria di sana belum sempat menutup celananya, dengan terburu-buru mengangkat celananya dan keluar.
Beng——
David mengunakan kakinya menutup toilet pria itu, mengunakan tangannya menjambak rambut wanita itu, menariknya ke atas wastafel lalu mengarahkan wajahnya ke cermin: “Mawar? Bella, kamu sungguh menggangap saya tidak berani membunuhmu?!”
Pria itu melihat ke arah cermin, sudah setengah tahun lamanya, David malah semakin dingin, dia terlihat seperti seorang singa yang bersiap menerkamnya, detik selanjutnya dia akan menerkamnya dan mencabik-cabiknya menjadi bagian kecil, lalu menikmati dagingnya.
Bella merasa dirinya seperti di bakar, dengan cepat menundukan wajahnya tidak berani untuk melihatnya, seluruh tubuhnya bergetar karena ketakutan, pembuluh darah dari atas kepalanya tiba-tiba berdetak kencang, hatinya seperti mau melompat keluar dari tengorokan.
“Kenapa, apakah kamu sudah tuli?” Kulit kepalanya di putar kebelakang merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan, David menarik rambutnya lalu mengarahkan wajah wanita itu ke arah wajahnya, “Apakah kamu bisu?”
Bella tidak tahu harus bagaimana menjawabnya, yang terdengar hanya suara rengekan kecil.
David mendekati dia, lalu mengigit telinganya, dinginnya suara yang masuk telingga satu persatu kata mengetuk gendang telinganya: “Jika kamu tidak mengatakan apapun, saya akan benar-benar membuatmu menjadi orang yang tuli dan bisu!”
“Baik saya akan berbicara...”
Tetapi dia bisa mengatakan apa? Setiap inci dari hati Bella tengelam ke dalam, tengorokannya seperti tersumbat buntalan kapas, waktu sudah lewat begitu lama satu katapun tidak bisa keluar dari mulutnya.
“Bella, kamu memang sangat murahan!” tangannya yang besar perlahan mengengam rambutnya dengan kencang, dan air matanya menetes karena kesakitan: “Sungguh menakjubkan anak ke ketiga Nona Bella pergi menjual diri ke pasar malam? Kamu sungguh kotor!”
Setelah selesai bicara, dia langsung membuka keran air wastafel, lalu menarik rambutnya dan menekannya ke bawah.
“Glok... glok...” Seluruh bagian kepala Bella masuk kedalam air, dia berada di ambang pintu kematian, perasaan tercekik satu inci per inci semakin dalam, dengan sangat hebatnya dia memberontak, tetapi perlahan tangannya kehilangan kekuatan, dan tidak dapat bergerak lagi.
Dia merasa dirinya sendiri akan mati, saat itu dia baru di tarik David keluar, dan melemparnya ke lantai.
Dia berusaha mati-matian untuk menghirup udara untuk menyelamatkan nyawanya, di karenakan otaknya kekurangan udara terlalu lama membuat matanya tidak dapat melihat apapun. Suara David seperti dewa di surga suaranya datang dari atas: “Saya peringatkan kamu, selain pemakaman, jangan membuat saya melihatmu lagi. Apakah kamu menganggap perkataan saya hanyalah angin lewat saja?”
“Tidak...” dengan suaranya yang serak, Bella sambil mengambil nafas, lalu sambil menjelaskan: “Saya akan segera pergi...”
David berjongkok, dengan mengunakan ibu jarinya dengan kuat menggosok tato mawar yang berada di sebelah kiri wajahnya, “Kenapa, Apakah penjualannya lagi sepi? Setengah tahun lamanya masih tidak dapat mengumpulkan uang untuk membeli sebuah tiket pesawat?”
Bella karena kesakitan membuat nyalinya sedikit menciut, tetapi malahan memancing pria itu berbuat kasar teradapnya, ketika tangannya berada di dagunya dia tidak bisa bergerak, dan tangan satunya lagi terus mengelus kelopak bunga mawar tersebut dikarenakan basah tato mawar itu terlihat lebih menarik, seperti kucing yang sedang mempermainkan tikus, menikmati karena dia takut dan bergemetaran, “Di karenakan kamu dengan suka rela untuk menjual dirimu sendiri, jadi saya tidak perlu memberikan muka ke keluargamu lagi.”
David ingin mengumumkan berita secara terbuka bahwa Bella di Klub Malam menjadi wanita yang menemani pria untuk minum bir, bagaimana bisa adiknya leluasa bersekolah...
Bella terkejut dan membuka besar bola matanya: “Jangan, saya mohon kepadamu... David, saya akan dengan cepat meningalkan tempat ini, saya berjanji...”
David sangat puas melihat air matanya menetes keluar, “Ingin saya berbelas kasih bukannya tidak mungkin, hari ini buat saya senang. Mungkin saja saya akan memberikan keluarga mu reputasi dan nama yang baik.”
Bella menangis memohon kepadanya: “Kamu ingin saya melakukan apa, apa saja boleh...”
David mengangkat sudut bibirnya, terlihat jahat dan tertarik pada tawarannya “Bukannya kamu suka menjual tubuhmu? Nah kali ini kamu bisa jual sampai puas.” Dia menarik lengan Bella berjalan kembali ke kamar VIP, dengan satu tendangan kaki membuka pintu, dan melempar Bella ke dalam kamar tersebut.
Tubuh bella yang basah kuyup, pada dasarnya bajunya tidak tebal menempel di atas kulitnya, membuat lengkungan yang terlihat sempurna. Wajah yang yang basah, walaupun air menghapus bedak di wajahnya, tetapi warna kulit yang seperti itu terlihat sangat menyedihkan, wajah yang terlihat seperti anak kecil sungguh menarik perhatian para lelaki.
Kejadian yang terjadi ini sangat tak terduga, membuat satu ruangan itu hening tanpa suara. Meskipun dia adalah mantan istrinya setidaknya pernah menjadi istrinya David. Paling sedikit berberapa orang disini pernah bertemu dan berbicara dengan mawar, Jika David marah kepada mereka, bukan hanya bisnis mereka yang tidak berjalan, takutnya mereka tidak dapat bertahan di kota H lagi...
Beni yang pertama bereaksi, dengan alis mata yang di tarik ke bawah berbicara kepada David: “David, tenangkan diri anda, maaf kan saya karena tidak tahu kedudukan saya.”
David dengan cepat melihat sekeliling, terdengar suara yang dingin “heh”, lalu dengan gembira kembali ke tempat duduknya, “Semua orang datang kemari hanya untuk mencari kesenangan, dari pada senang sendiri lebih baik kita senang-senang bersama. Di sini ada mawar lebih baik kita nikmati bersama.”
Bella mendadak mengangkat kepalanya, Pria itu ingin dia...
Banyak novel menarik hanya ada di #Funread
Judul Buku "Pernikahan yang Konyol"🌞📖

Basic Info of Top 3 Ad Creative

  1st 2nd 3rd
Duration 242 242 242
Popularity 996 993 993
Dimensions 600 x 600 600 x 600 600 x 600
Creative Type Image Image Image
Network Facebook Messenger Audience Network
Related Ads 2 2 2
Countries Malaysia,Indonesia Malaysia,Indonesia Indonesia,Malaysia
Language Indonesian Indonesian Indonesian

Through the above analysis, we can see that the most effective channel for FunRead - WebRead & Pulau Komik in recent advertising is Facebook, and the main creative type is Image.

In conclusion: The above is a free FunRead - WebRead & Pulau Komik's competitive intelligence analysis report. To do a good job of advertising, long-term accumulation is required. we need to constantly check the latest trends and competitive intelligence data. With the use of competitive intelligence tools like SocialPeta, Guangdada(Chinese version of SocialPeta), we can improve our ROI, and make competitor‘s fans ours. I hope that this ad creative analysis report will allow you to gain more.

If you want to check the relevant intelligence analysis of other apps similar to FunRead - WebRead & Pulau Komik, you can click the app name below to view related reports, or you can find more info in ASOTools.